Nelayan Manggar Unjuk Rasa, Tuntut Penjelasan Lumpur Proyek Pertamina

Jumat 11-10-2019,14:59 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Puluhan nelayan Manggar berunjuk rasa di depan kantor Pertamina, Balikpapan. (Andri/ DiswayKaltim) Balikpapan, DiswayKaltim.com -Puluhan nelayan dari Manggar Balikpapan Timur, menggelar unjuk rasa. Mereka menuntut penjelasan buangan lumpur Pertamina ke laut. Kebijakan itu dinilai merugikan aktivitas para nelayan. Aksi unjuk rasa damai ini digelar di depan Diklat Pertamina, Jalan Yos Sudarso, Jumat (11/10/2019). Para nelayan juga membawa aneka spanduk. Yang dibentangkan di lokasi tuntutan. Salah satu isi spanduknya: "Aktivitas Pembuangan Lumpur Membunuh Kami Nelayan Kecil". Ketua nelayan Balikpapan Syamsu Alam mengungkapkan, saat ini nelayan belum bisa melaut. Lantaran kondisi cuaca. Kondisi ini diperparah dengan lumpur Pertamina yang dibuang ke laut. Akibatnya nelayan tak bisa lagi mendapat ikan. Di sekitar Teluk Balikpapan. "Kami ingin duduk bersama, mendengarkan penjelasan mereka. Termasuk izin serta kronologisnya bagaimana," ujar Syamsu Alam. Selain persoalan pembuangan lumpur, para nelayan juga menuntut Pertamin agar berkomitmen. Memperhatikan kesejahteraan warga sekitar. Seperti memberi kesempatan bekerja bagi anak-anak nelayan di Manggar. "Ada beberapa hal selain soal lumpur. Yang kami minta hal-hal seperti kesejahteraan nelayan, misalnya anak-anak kami diberi kesempatan bekerja di proyek kilang," ujarnya. Menanggapi tuntutan itu, Pejabat Sementara Kordinator Projek RDMP Bambang Harimurti mengklaim pihaknya telah mengantongi izin. Dari Kementerian. Terkait pembuangan lumpur di laut yang dilakukan Pertamina. Bambang berdalih pembuangan lumpur ke laut. Bagian dari proyek dari Refinery Development Master Plan, yang memiliki izin resmi. "Kita jelaskan ke mereka bahwa kita sudah dapat izin dari kementerian dan pemerintah. Jadi kami bisa melakukannya," ujarnya. Disinggung soal terganggunya aktivitas nelayan, Bambang membantah. Alasannya buangan lumpur hanya terjadi di sekitar proyek RDMP. "Kalau sampai disebut mengganggu, harusnya enggak lah. Kan kita juga buangnya di sekitar RDMP aja," dalih Bambang. Terkait tuntutan kesempatan kerja, Bambang akan berkordinasi dengan pimpinan. Namun hal itu baru bisa diutarakan pekan depan. Sesuai keputusan bersama antara nelayan dan Pertamina. "Meski belum ada hasil positif yang diberi, kami jelaskan pada Selasa depan. Mereka mau menunggu," tegas Bambang. (k/bom/rap)

Tags :
Kategori :

Terkait