Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Persiba Balikpapan disebut-sebut jadi satu dari lima klub Liga 2 yang akan dilibatkan pada turnamen pra musim bertajuk Piala Grab Bike. Presiden Persiba Gede Widiade mengaku senang jika turnamen itu benar digelar. Tapi, sampai saat ini, ia bahkan belum mendapat kabar resmi dari PSSI.
Beredar kabar bahwa usai Piala Menpora nanti, akan ada turnamen pra musim lagi. Namanya Piala Grab Bike. Dengan diikuti total 16 klub. Diikuti oleh klub Liga 2 dan Liga 3. Tapi untuk Liga 2, hanya diikuti Sriwijaya FC, PSMS Medan, Persiba Balikpapan, Semen Padang, dan Mitra Kukar. Selebihnya klub Liga 3.
Ditanya soal kebenaran ajang pra musim tersebut, Gede Widiade mengaku belum tahu-menahu ihwal ajang pra musim tersebut. Justru dia baru dengar dari wartawan dan media saja.
"Waduh kalau kabar itu saya belum tahu. Belum mendengar detailnya seperti apa. Itu sebuah penghargaan bagi kita kalau diundang dan adanya pra musim," ujar Gede kepada nomorsatukaltim.com.
Kembali lagi, kalau benar gagasan itu terwujud. Gede menegaskan Persiba akan mendukung agenda itu. Karena semua tim profesional yang bermain di Liga Indonesia tentu sangat butuh turnamen pra musim. Untuk mengukur kesiapan tim jelang kompetisi.
Terlebih, masih menjadi budaya di Indonesia bahwa turnamen pra musim hanya melibatkan tim-tim Liga 1 saja. Sementara kasta di bawahnya cenderung diabaikan.
"Kalau ada turnamen yang bagus menujukkan kualitas yah boleh saja. Kan pra musim bisa digelar siapa saja. Seperti (Piala) Menpora ini yang gelar Menpora. Ada pra musim Piala Gubernur Kaltim dulu. Kalau itu bagus kenapa kita tidak ikut. Apalagi diundang, pasti kita ikut," tambah pengusaha asal Surabaya tersebut.
Yang sangat diharapkan Gede selanjutnya adalah. Bahwa turnamen pra musim untuk tim kasta kedua dan ketiga ini. Selayaknya tetap masuk agenda PSSI. Dan digelar kontinyu setiap tahunnya. Serta, dalam perjalanannya nanti, formatnya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan tim peserta. Utamanya dalam hal finansial klub.
"Kalau saya pra musim suatu kewajiban. Kalau diagendakan setiap tahun sangat bagus. Kita bisa melihat kualitas kompetisi pasti sangat mendukung. Tapi disesuaikan dengan kondisi finansial," tegas Gede. (fdl/ava)