Samarinda, nomorsatukaltim.com - Di masa pandemi kayak sekarang, berbagai tes deteksi virus corona tentu udah enggak asing. Berbagai rupa, berbagai metode. Yang … ya udah, enggak papa. Namanya untuk kesehatan. Tapi gimana kalau melakukan tes swab di bulan Ramadan? Bikin puasa batal kah?
Pertanyaan serupa pernah ditanyakan oleh seorang umat. Di situs konsultasisyariah.com. Ustaz Ammi Nur Baits lalu menjawabnya dengan sebuah pernyataan; Pertanyaan ini pernah diajukan ke Lembaga Fatwa Yordania.
Ia lalu menerangkan, kalau sudah pernah dilakukan penelitian. Soal material bahan alat uji virus corona, hingga metode yang digunakan. Apakah menggugurkan rukun puasa atau tidak. Dan ternyata …
“Setelah dilakukan penelitian dan pencarian data, kami memahami bahwa tes corona tidak membatalkan puasa.”
“Karena media kering yang digunakan untuk mengambil sampel, yang dimasukkan ke dalam hidung, tidak sampai ke tenggorokan.”
“Jika kondisinya demikian, maka tes swab tidak termasuk pembatal, mengingat para ulama Malikiyah mensyaratkan bahwa memasukkan benda asing menjadi pembatal apabila sampai ke perut.”
“Sementara Hanafiyah mensyaratkan, benda yang dimasukkan harus bertahan di perut dan tidak ada yang tersisa di luar. Dan kedua syarat ini tidak terpenuhi dalam tes swab.”
Tapi, Gengs. Yang lebih penting dari segala pengetahuan kita tentang materi dan metode tes swab. Adalah soal keyakinan dan keraguan. Jika setelah melakukan swab ada setitik keraguan dan makin membesar, bisa jadi … keraguan itu yang membuat pahala puasa jadi zonk. Atau mungkin batal.
“Lebih dari itu, puasa tidak batal karena sebab keraguan. Karena itu, orang yang melakukan tes corona, dia harus melanjutkan puasanya dan tidak perlu mengqadha’nya. Allahu a’lam,” demikian tuntas artikel tersebut. (ava2)