Olahraga golf memang identik dengan eksklusivitasnya. Pemainnya kalangan menengah ke atas. Kalau ada turnamen, di level kota pun, hadiahnya bisa berupa mobil dan uang tunai ratusan juta. Semua anggapan itu benar adanya, tapi bukan berarti tidak bisa dipatahkan.
Komunitas golf anyar asal Samarinda, yang baru 3 bulan berdiri. Bahkan belum memiliki nama resmi; yang kemudian disepakati saat wawancara bersama nomorsatukaltim.com bernama Muda Mudi Golf. Pada akhirnya berhasil menggelar turnamen golf yang murah tapi meriah. Eh, meriah sekali malah.
Secara khusus, dua pentolan turnamen tersebut, Desta Wardana (ketua panitia) dan Pebiansyah Habsari (humas) berbincang santai pada awak nomorsatukaltim.com, pada Sabtu 10 April 2021 siang. Usai keduanya menyelesaikan permainan. Di Lapangan Golf Tanah Merah Samarinda.
Saat itu, sekelompok pemusik tengah menghibur seluruh peserta. Di banyak meja lainnya, para golfer lintas usia dan profesi sedang asyik berbincang. Raut bahagia terpancar jelas. Fenomena yang pada akhirnya membuat Desta dan Pebi terenyuh bahagia.
Momen seperti itulah yang sejak awal ingin dicapai. Karena saat ide membuat turnamen itu dicetuskan secara mendadak. Tak terpikir bahwa akan menyedot minat banyak golfer.
Jadi awalnya itu, komunitas Muda Mudi Golf ini hendak membikin turnamen internal. Sekadar ajang suka-suka saja. Karena sudah lama mereka tidak bermain bersama-sama. Ramai-ramai.
Ditambah, ada fenomena bahwa golfer pemula malu berbaur dengan mereka yang sudah expert. Apalagi saat turnamen, sudah pasti mereka tak akan ikut serta. Makin yakinlah turnamen itu dibuat.
Diinisiasi 2 minggu lalu untuk pertama kali. Panitia yang ditunjuk belum memiliki gambaran jelas perihal berapa peserta yang akan ikut. Apalagi hadiahnya.
“Ternyata peminatnya banyak sekali. Sampai luar daerah mau ikut. Jadilah kami akhirnya mikir, gimana hadiahnya ya nanti,” kata Desta.
“Hadiah memang nomor dua, tapi setelah lihat yang antusias banyak. Jadi kepikiran juga.”
“Kami lalu berpikir untuk menggaet kawan-kawan UMKM. Karena minimal pemenang ada plakat atau sekadar doorprize lah. Alhamdulillah, dukungan teman-teman pelaku UMKM sangat besar,” Desta lega.
Diketahui, total golfer yang ikut di turnamen tersebut berjumlah 68 orang. Bahkan kalau tidak ditutup lebih awal, bisa jauh di atas itu. Saking tingginya keinginan golfer lintas level itu. Tercatat juga, golfer asal luar daerah turut berpartisipasi. Ada yang jauh-jauh dari Balikpapan, Bontang, dan Kukar. Hal itu sudah melewati ekspektasi panitia. Terlebih mereka tidak menjanjikan hadiah yang menggiurkan.
“Alhamdulillah 100 persen sponsor dari UMKM. Walau secara materi enggak seberapa, tapi ternyata berhasil menyukseskan turnamen ini,” ujar Desta.
“Jadi rahasia umum memang olahraga ini mahal dan mewah ya. Banyak golfer muda yang sungkan turun ke lapangan,” timpal Pebi.
“Jadi kami buat seperti halnya gobar (golf bareng). Cuma bedannya ini kita kemas lebih serius. Kita berikan cenderamata dan dapat silaturahminya,” lanjut Pebi.
Bicara soal silaturahmi, turnamen ini bisa dikatakan sukses besar. Karena banyak golfer pemula yang ikut. Golfer senior pun tak mau ketinggalan. Dari hasil ingat-ingat Desta dan Pebi, para peserta ini ada yang berprofesi sebagai notaris, bankir, ASN, pengusaha, anggota DPRD, hingga mahasiswa yang baru kenal golf.