Tetap Haji Meski Pandemi

Jumat 09-04-2021,13:59 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens

Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Esam A. Abid Althagafi memastikan ibadah haji tahun ini dibuka dengan sejumlah pembatasan. Pemerintah daerah menunggu kepastian jumlah kuota yang akan diberangkatkan. Keputusan ada di tangan Kementerian Agama.

Balikpapan, Nomorsatukaltim.com - Pada pernyataan yang ditulis media-media nasional pada Kamis (8/4), Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Esam A. Abid Althagafi menjamin ibadah haji pada tahun ini dilaksanakan dengan sejumlah restriksi dan pengurangan jumlah jemaah. Hal itu dilakukan guna mengutamakan keselamatan semua masyarakat. Pemerintah Arab memprioritaskan jemaah haji Indonesia supaya bisa sampai dan kembali dengan tetap sehat dan selamat.

"Karena yang hadir paling banyak dari Indonesia sehingga kita pasti prioritas utama. Jumlahnya dikurangi jauh, tetapi diprioritaskan. Masih di bawah pandemi, masih protokol kesehatan, sosial distance, dan yang penting adalah kesehatan jemaah," ujar Esam A. Abid Althagafi. Terkait keputusan itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kaltim, Masrawan mengaku sudah mengetahui kebijakan itu. "Kalau soal kepastian, ini sudah pasti berangkat, tapi banyaknya jumlah yang diberangkatkan ini kami yang tidak tahu," ujarnya, di sela-sela rapat Koordinasi Bidang Haji Kamenag Kaltim 2021, yang dihadiri Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa'adi, Kamis (8/4). Menurut informasi yang ia terima, pemerintah pusat melalui Kemenag RI dan DPR RI yang akan menentukan persentase kuota calhaj yang akan diberangkatkan tahun ini. Jadwal keberangkatan kloter pertama dijadwalkan pada pertengahan Juni, mendatang. "Apakah nanti diputuskan pemberangkatan 100 persen atau 90 persen, 50 persen, kita masih menunggu saja keputusan dari menteri," terangnya. Jumlah Calhaj Kaltim mencapai 2.586 orang yang siap diberangkatkan tahun ini. Ia menyebut Kanwil Kemenag Kaltim tetap berkomitmen memberangkatkan calhaj yang seharusnya berangkat tahun lalu, yang sempat tertunda karena pandemi COVID-19 yang merebak secara global. Adapun calhaj yang akan berangkat memiliki masa tunggu yang berbeda-beda. Bahkan kalau mendaftar saat ini, maka daftar tunggu keberangkatan bisa mencapai 30 tahun mendatang. Masrawan juga menyebut Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1442 Hijriah/2021 juga belum diputuskan. Ia menyebut DPR RI yang akan memutuskan hal tersebut. Artinya kemenag belum bisa menetapkan apakah biaya haji tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya. Adapun BPIH 2020 untuk calhaj asal Balikpapan, misalnya, berkisar di angka Rp 38 juta. Angka tersebut berbeda-beda di tiap daerah. Penetapan BPIH terkait dengan fluktuasi kurs mata uang dan terpengaruh jumlah kuota haji yang akan diberangkatkan. "Yang ingin saya tekankan, persiapan kita mulai dari pendaftaran, pemberangkatan sampai pemulangan sudah disiapkan oleh orang-orang kementerian agama," terangnya. Kepala Bidang Bina Haji Reguler dan Advokasi Kementerian Agama (Kemenag) Kaltim Kabul Budiono menjelaskan teknis persiapan penyelenggaran haji 2021. Menurutnya Kemenag Kaltim tetap menyiapkan calon jamaah haji Kaltim sesuai kuota normal yakni 2.586 orang. Persiapan sudah dilakukan mulai dari kelengkapan dokumen hingga menggelar manasik secara virtual. "Ada juga yang melakukan manasik haji tatap muka secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan. Itu sudah dilakukan di beberapa kabupaten/kota," katanya. Persiapan keberangkatan lainnya yakni vaksinasi. Ia menyebut vaksinasi menjadi salahsatu syarat wajib bagi calhaj yang akan berangkat ke Arab Saudi. Ia menyebut selain aspek kelengkapan dokumen atau pelayanan dan pembinaan, Kanwil Kemenag Kaltim juga berusaha memersiapkan calhaj dari aspek perlindungan kesehatan. "Mungkin kalau totalnya sudah sekitar 90 persen yang sudah divaksin. Tinggal 10 persen yang belum, kemungkinan karena ada riwayat-riwayat penyakit (komorbid) jadi belum bisa divaksin,". Terkait kemungkinan pembatasan kuota pemberangkatan haji, ia menyebut pihaknya sudah membuat daftar prioritas berdasarkan nomor urut kursi masing-masing calon jamaah haji. Sehingga jika nantinya Pemerintah Arab Saudi mengurangi kuota, maka pihaknya sudah memiliki langkah antisipasi sesuai dengan nomor urut kursi tersebut. “Kami persiapan tetap 100 persen. Kalau dari Pemerintah Arab Saudi hanya 50 persen, berarti separuhnya tadi akan kami berangkatkan. Prioritasnya berdasarkan nomor urut kursi,” terangnya. VAKSIN DULU Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim Padilah Mante Runa menegaskan pihaknya mendukung proses vaksinasi calhaj yang diprioritaskan sebagai syarat penerbangan ke Tanah Suci. Merujuk Peraturan Presiden (PP) 99/2020 tentang pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi COVID-19. Maka ditetapkan kelompok haji sebagai prioritas sesuai data dari Kemenag terhadap jumlah calhaj yang akan diberangkatkan pada musim haji 2021, yakni kuota nasional beserta kuota jamaah haji per provonsi dan kabupaten/kota. "Yang dibutuhkan dari data itu terkait nama, NIK sesuai KTP dan nomor ponsel. Tolong diperhatikan," ujarnya di hadapan para kepala kantor Kemenag kabupaten/kota se-Kaltim yang hadir, kemarin. Berdasarkan aturan tersebut, kata dia, maka sebaiknya seluruh calhaj di Kaltim sudah selesai vaksinasi pada Mei mendatang, jika pemberangkatan kloter pertama dilaksanakan pada Juni. Menurutnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hanya perlu mendapatkan data 2.586 orang calhaj asal Kaltim untuk memberikan pelayanan vaksinasi, terlepas dari ketentuan sudah atau belum melakukan pelunasan BPIH. "Itu 2.586 kuota walaupun tidak lunas yang penting sudah masuk ke dinas kesehatan. Insyallah vaksinasi sudah kami siapkan untuk dua kali suntik," katanya. Datanya menunjukkan progres capaian vaksinasi calhaj Kaltim sudah mencapai sekitar 2.400 orang. "Kekurangannya itu karena hasil skrining (pemeriksaan kesehatan calhaj yang memiliki komorbid). Khusus dokter spesialis mengatakan belum bisa divaksin jadi makanya belum bisa kita selesaikan," imbuhnya. Dalam kesempatan itu, Padilah juga menguraikan bahwa Pemprov Kaltim kembali menerima vaksin untuk tahap kedua termin ketiga sebanyak 69.227 dosis vaksin. Ia menargetkan distribusi vaksin tersebut dilakukan secepatnya kepada masing-masing kabupaten/kota, hari ini. "Kita termasuk yang tertinggi dibandingkan daerah lain. Yang lain itu ada yang cuma 22 ribu, 6 ribu, bahkan ada yang hanya mendapat seribu dosis," katanya. Vaksin yang datang itu rencananya masih menyasar pelayanan publik. Menurutnya, pemerintah pusat menargetkan selesai vaksinasi pelayanan publik sampai tahun 2024. Tapi kemenkes memiliki keinginan menyelesaikan kelompok-kelompok sasaran pelayanan publik tahun ini. "Tergantung jumlah vaksinnya sih ya, tapi alhamdulillah vaksin kita ini lancar. Di Asia kita yang paling banyak kan," terangnya. Ia juga sempat menyinggung alih fungsi Embarkasi Asrama Haji Batakan di Balikpapan Timur. Menurutnya Satgas Penanganan COVID-19 Balikpapan sedang berupaya mencari tempat alternatif untuk merawat pasien dengan gejala ringan berupa hotel. Sehingga fasilitas asrama haji bisa segera digunakan para calhaj untuk melanjutkan proses pembinaan ibadah hajinya. "Tadi kadisnya sudah sampaikan bahwa (target) mereka satu bulan sebelum lebaran sudah harus kosong dan disterilkan. Mungkin dalam minggu ini (sudah selesai)," imbuhnya. (ryn/yos)
Tags :
Kategori :

Terkait