Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Tiga bulan sudah Suryany menjabat sebagai ketua Pengkot Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Balikpapan. Tapi sampai sekarang belum bisa menjalankan program apapun. Lantaran SK dari Pengprov Forki Kaltim belum keluar.
Seperti diketahui, mekanisme penerbitan SK kepengurusan baru. Pengprov yang menerima dokumen dari pengcab, selanjutnya menyerahkan ke Bidang Organisasi KONI Kaltim. Bidang ini yang kemudian mempersiapkannya kembali, melengkapi dokumen tambahan seperti rekomendasi ketua KONI Kaltim. Lalu menyerahkan ke Pengurus Besar cabor terkait. Dalam hal ini adalah PB Forki.
"Masih menunggu dari pengprov. Karena pengprov juga pergantian pengurus. Belum dapat SK juga dari PB Forki," kata Suryany kepada nomorsatukaltim.com.
Tentu belum adanya SK membuat program yang sudah direncanakan sedikit tertunda. Tapi Suryany sudah mempersiapkan apa saja yang dilakukan selama empat tahun ke depan. Tentunya dalam waktu dekat menatap Pra Porprov yang kemungkinan digelar pasca Lebaran Idulfitri.
"Tugas utama yang dekat kita mesti memverifikasi perguruan. Setelah itu kita persiapan Pra Porprov. Pastinya akan ada seleksi," tambahnya.
Terkait target di multi event tersebut, Suryany enggan mendahului. Setidaknya pada babak kualifikasi mesti meloloskan sebanyak-banyaknya atlet. Ada 17 kategori yang akan dipertandingkan. Jika berkaca pada tahun sebelumnya Balikpapan masih berpotensi menempati tiga besar.
"Persaingan cukup lumayan besar. Samarinda dan tuan rumah Berau masih cukup kuat. Kita di Porprov 2018 peringkat dua dengan empat emas. Di bawah Samarinda. Setidaknya itu bisa jadi motivasi, " tegasnya.
Cabor karate Balikpapan sendiri cukup punya potensi. Pada PON XX Papua tahun ini ada satu atlet Kota Minyak yang membela Benua Etam. Yakin Pegiq yang akan bermain di kelas 60 kg Kumite. (fdl/ava)