5 Komoditas Penyumbang Inflasi Februari, Bahan Pangan Perlu Dapat Perhatian

Jumat 02-04-2021,16:03 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Kendati inflasi tahunan Provinsi Kalimantan Timur relatif terkendali. Pemerintah tetap harus memperhatikan inflasi bahan pangan. Pasalnya, ada lima komoditas penyumbang inflasi bulanan. Beberapa di antaranya disumbang oleh komoditas pangan.

Berdasarkan data Bank Indonesia, ada lima komoditas penyumbang inflasi pada Februari 2021. Yaitu daging ayam ras memberikan andil 0,1 persen, angkutan udara memberikan andil 0,06 persen, cabai rawit 10,16 persen, bayam 0,03 persen dan daging sapi ebesar 0,02 persen. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Tutuk SH Cahyono mengungkapkan, bahwa secara umum inflasi Kaltim relatif rendah dan stabil. Meski begitu, perlu mewaspadai inflasi bahan makanan yang sangat fluktuatif. "Bahkan masih mengalami inflasi yang relatif tinggi di saat daya beli dan mobilitas relatif rendah akibat pandemi di tahun 2020," jelas Tutuk SH Cahyono, Rabu (31/3). Menurut Tutuk, dari pantauan tersebut bahan pangan perlu mendapatkan perhatian. Sebab pada inflasi tahunan komoditas penyumbang masih didominasi bahan pangan. Seperti cabai rawit dan daging ayam ras. Masing-masing memberikan andil inflasi year on year sebesar 0,14 persen dan 0,09 persen. "Risiko inflasi tahun 2021 meningkat pasca rendahnya inflasi di tahun 2020 dan membaiknya ekonomi," ulasnya. Dengan asumsi penyebaran COVID-19 dapat dikendalikan tahun ini. Dan potensi peningkatan permintaan masyarakat lebih tinggi. Begitu pula dengan potensi peningkatan tekanan inflasi Kaltim 2021 pun semakin besar. "Adapun risiko inflasi Kaltim 2021. Adalah dari makanan dan transportasi," ujarnya. Dari bahan makanan, terdiri dari permintaan masyarakat yang lebih baik dari 2020, fenomena La Nina, peningkatan harga sebagai kompensasi kerugian di 2020 (pricing behavior), dan mekanisme pasar yang masih kurang efisien. Sedangkan dari transportasi yaitu usainya pembatasan bepergian yang berlangsung tahun lalu, peningkatan harga sebagai kompensasi kerugian dan baseline inflasi transportasi yang sangat rendah pada 2020. "Risiko itu dengan asumsi kasus penyebaran melandai atau turun," imbuh Tutuk. Kebutuhan Pangan Balikpapan Aman Di Balikpapan, menjelang Ramadan, Pemerintah Kota Balikpapan memastikan kebutuhan pangan aman tersedia. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Balikpapan, Heria Prisni. Menurut Heria, hasil pertanian di tingkat lokal dapat memenuhi beberapa komoditas. Mengingat 85 persen pasokan pangan dari luar daerah. Sementara sisanya mampu dipenuhi petani lokal. Seperti daging sapi segar mampu dipenuhi sebesar 25-30 persen. Kemudian daging ayam ras mampu memenuhi kebutuhan kota Balikpapan. "Meskipun daging ayam segar peternak ayam tidak di Balikpapan, tapi peternak berdomisili di Balikpapan," tukasnya. Untuk memenuhi kebutuhan daging sapi, Heria menambahkan, daging beku dari distributor mampu menutupi kebutuhan. "Sehingga kebutuhan pangan di Balikpapan aman. Hanya harga cabai rawit yang mengalami kenaikan," tutupnya. (fey/eny)  
Tags :
Kategori :

Terkait