perjanjian kerjasama dengan kedua gurunya.
Ketika ditegur, bukannya malu dan minta maaf
dia malah menjadi jadi.
Kepada banyak orang dia mengaku
bahwa karya cipta gurunya itu sekarang miliknya karena sudah dihibahkan kepada dia
Ketika gurunya dikonfrontirperihal proses hibah tersebut,
gurunya bertanya balik:
beri saya satu alasan yang masuk akal kenapa
saya harus menghibahkan karya cipta saya kepada dia,
Ketika mengetahui hal tersebut,
Dia malah bersikap kekanak–kanakan persis seperti
seorang anak yang ngotot mempertahankan boneka yang diambilnya
walaupun boneka tersebut bukan miliknya
Pokoknya, karya cipta tersebut sekarang adalah milikku, begitu kira–kira cara berpikirnya.
Benar–benar sungguh menggelikan
Sejak perjanjian kerjasama ditandatangani