Banyak Potensinya, Mentawir Bersiap Menuju Desa Wisata Mandiri di PPU

Rabu 24-03-2021,10:19 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

PPU, nomorsatukaltim.com – Mentawir masuk dalam 244 Desa Wisata Nasional. Nantinya segera mendapat pendampingan dari Masyarakat Sadar Wisata (Masata). Termasuk didampingi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi masyarakat (Kemenparekraf).

Masata sendiri merupakan asosiasi bentukan kementerian di tiap daerah. Tugasnya untuk membangun kepariwisataan. "Pendampingan untuk pengembangan berbagai potensi yang ada di sana. Ada beberapa destinasi di sana, mulai hutan mangrove hingga turunannya," kata Ketua DPC Masata PPU Nur Ariyanti, Selasa, (23/3/2021). Selain Masata, pihak terkait juga digandeng Kemenparekraf. Seperti Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Koperasi, asosiasi profesi, komunitas dan perguruan tinggi. Setiap pihak yang menjalin kerja sama (mitra) memiliki peran masing-masing. Sesuai kewenangan dan hasil kesepakatan. Dalam hal ini DPC Masata PPU menangani pendampingan dan pelatihan bidang digitalisasi. Secara keseluruhan, pendampingan ini dikonsentrasikan pada tiga aspek. Yakni aspek produk dan layanan, aspek institusional, dan pendampingan dari aspek permintaan pasar. Mentawir masuk dalam kawasan wisata yang akan mendapat pendampingan karena memiliki beberapa keunggulan. Seperti memiliki hutan mangrove yang dikelola oleh warga. Kemudian memiliki home stay bagi pengunjung. Ada produk olahan mangrove seperti sirup dan kue, serta masyarakat setempat memiliki kesadaran tinggi terhadap kepariwisataan. "Kepariwisataan ini luas. Dan Mentawir juga memiliki potensi UMKM khas untuk bisa dikembangkan," kata dia. Masing-masing aspek ini pun terdapat beberapa kategori yang harus dilakukan pendampingan. Mulai inovasi, pembiayaan, keterampilan, kepemimpinan, keberlanjutan, pemasaran, pengemasan, dan kemitraan. "Dari pendampingan, targetnya adalah tahun 2024 sudah bisa dinikmati. Arahnya, Mentawir akan menjadi desa wisata mandiri yang dikelola oleh masyarakat secara terpadu," tutup Yanti. (rsy/boy)
Tags :
Kategori :

Terkait