Dirudapaksa Ayah Tiri Ratusan Kali, Korban Mengandung 7 Bulan

Selasa 16-03-2021,21:12 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

KUKAR, nomorsatukaltim.com - Entah bagaimana lagi kondisi psikologis Mawar, bukan nama sebenarnya. Bukan kasih sayang yang diterima dari seorang ayah, malah tindakan bejat yang didapatkannya. Ya, Mawar menjadi korban rudapaksa oleh ayah tirinya. Bukan satu atau dua kali, tapi sudah ratusan kali. Sejak Mawar duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Ya sejak Mawar berusia 13 tahun, pelaku sudah melakukan tindakan bejatnya. Menunggu korban sendirian, ditinggal oleh ibunya pergi. Namun sebaik-baiknya pelaku menutupi tindakan bejatnya, akhirnya ketahuan juga. Mawar diketahui sudah mengandung dengan usia kandungan tujuh bulan. Tepat di hari ulang tahun ibu korban, pada 12 Januari 2020 silam. Kecurigaan ibu korban memang sudah lama. Melihat bentuk tubuh korban yang tidak semestinya. Seperti orang yang mengandung. Mulai saat itulah, ibu korban memaksa Mawar untuk memeriksakan diri ke dokter. Saat dilakukan pendekatan, Mawar mengaku sejak dulu kerap diancam oleh pelaku. Jika tidak mau mengikuti hasrat bobrok ayah tirinya. "Juga takut kalau ibu dan adik-adiknya ditelantarkan kalau mengadu," ucap Kanit Reskrim Polsek Tenggarong Seberang, Aiptu Warsono pada Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com, Selasa (16/3/2021). Karena tidak terima dengan kelakuan suaminya, ibu korban memilih melaporkan suaminya ke Polsek Tenggarong Seberang. Dengan didampingi perangkat desa dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar. Keadaan korban pun saat ini masih sangat trauma, karena berada di bawah bayang-bayang ayah tirinya. Kini pelaku yang bekerja sebagai pencatat meteran listrik ini diringkus dan dijebloskan ke sel kurungan Mapolsek Tenggarong Seberang. Untuk menjalani pemeriksaan dan menjalani proses hukum. Pelaku dijerat dengan Undang-Undang tentang Perlindungan Anak. Dengan ancaman kurungan penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun. (mrf/zul)
Tags :
Kategori :

Terkait