Reses Ketua DPRD PPU Tetap Dekat Meski Berjarak
Senin 15-03-2021,23:17 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens
PPU, Nomorsatukaltim.com - Masa reses Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Penajam Paser Utara (PPU) masa sidang II tahun 2021 sudah berakhir. Segala aspirasi masyarakat ditampung dan dianalisa fakta dan kebenarannya.
Ke-25 wakil rakyat menyebar ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing. Untuk merespons segala kebutuhan masyarakat Benuo Taka. Lebih-lebih pada masa pandemi COVID-19 saat ini. Yang pasti membuat masyarakat terbebani berbagai kesulitan.
Hal itu diungkapkan Ketua DPRD PPU Jhon Kenedi. Menurutnya masyarakat harus tetap mewaspadai virus ini dalam beraktivitas sehari-hari. Yang harus dipatuhi ialah protokol kesehatan (prokes). "Tentu semua anggota dewan harus tetap menyosialisasikan prokes di tengah masyarakat. Begitu pun saat menggelar serap aspirasi, tetap mematuhi protokol itu. Seperti jumlah peserta yang dibatasi," jelasnya, Senin, (15/3).
Dalam hal kebutuhan masyarakat, yang paling dirasakan Jhon ialah keluhan persoalan ekonomi. Baik masyarakat pertanian, infrastruktur dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hingga pada kehidupan sehari-hari mereka. Jadi persoalan di masa pandemi ini sangat kompleks. Turun ke beberapa titik, ia banyak persoalan mendasar di tengah pandemi yang harus pemerintah tanggapi. Tentu ia akan mengawal semua kebutuhan itu bisa terakomodir.
“Persoalan mendasar seperti peningkatan jalan masih dikeluhkan warga. Dan tentunya soal ekonomi masyarakat yang semakin sulit belakangan. Pandemi seperti ini semakin meningkatkan kegentingan itu," ungkapnya.
Terlebih akses jalan usaha tani. Jhon menyampaikan pentingnya jalur pertanian masyarakat itu berbanding lurus dengan perekonomian masyarakat. "Karena jalan itu belum baik, petani harus mengeluarkan biaya lagi untuk bisa mengeluarkan hasil pertaniannya," imbuhnya.
Jadi, reses ini juga sangat membantu. Untuk mengetahui titik mana saja yang harus lebih dulu disentuh. Semua itu, Jhon memastikan akan disampaikan ke pemerintah daerah.
Jhon juga memastikan dukungan untuk para nelayan yang ada di PPU. Yang kebanyakan membutuhkan bantuan alat tangkap dan perahu motor. "Tinggal bagaimana pemerintah menanggapinya terhadap persoalan yang ada di PPU ini,” ucapnya.
Reses di Kuburan
Ada dua wilayah utama yang Jhon kunjungi. Ialah di Kelurahan Gunung Steleng dan Kelurahan Buluminung. Tiap wilayah itu, reses digelar di beberapa titik lagi.
Satu yang menarik. Saat ia menggelar reses di di RT 1 Desa Buluminung, Kecamatan Penajam. Jika lazimnya kegiatan serap aspirasi dilakukan di gedung atau rumah. Tidak kali ini. Jhon menggelarnya di tempat pemakaman umum (TPU).
Ia menilai hal seperti itu bisa lebih mendekatkan diri dengan warganya. Karena lebih santai pertemuannya. "Selain itu kita memang mengurangi kegiatan di dalam ruangan untuk menjaga prokes. Kebetulan juga masyarakat sedang ada kegiatan kerja bakti di pemakaman muslim. Jadi saja ikut saja," jelasnya.
Pemakaman itu lokasinya puluhan meter di atas bukit. Dengan sudut kemiringan jalan lebih 30 derajat. Ditambah kondisi jalan tanah lempung, pun becek karena habis hujan. Jhon masih bisa melaluinya. "Hal itu yang menyulitkan warga. Berbahaya juga saat warga mengangkat keranda untuk mengantarkan jenazah. Bisa jatuh,"
Maka itu, Jhon memastikan aspirasi itu akan terakomodir. Hal ini sejalan dengan program prioritas yang ia susun. Bahwa mendahulukan fasilitas publik yang dekat dengan masyarakat. "Seperti jalan-jalan permukiman. Termasuk jalan ini," tegasnya.
Perkiraan jalan-jalan seperti ini bisa dianggarkan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan (APBD-P) 2021 mendatang. Jadi, pada semester kedua 2021 sudah bisa dieksekusinya. (adv/rsy/zul)
Tags :
Kategori :