Desa di PPU Pake Pupuk Organik, Lebih Ampuh, Panennya Banyak

Jumat 05-03-2021,15:25 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

PPU, nomorsatukaltim.com – Pola pemupukan organik di lahan pertanian padi, di Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru, PPU patut dicontoh. Hasil panen yang didapat bisa dua kali lipat.

Wakil Bupati PPU Hamdam Pongrewa berharap sistem ini bisa diterapkan. "Selain membantu, sekaligus memberikan solusi terkait seringnya terjadi kelangkaan pupuk bagi petani yang ada di PPU," tuturnya, Selasa (2/3/2021). Karena selama ini sebagian besar petani memang masih tergantung dan menggunakan pupuk kimia. Ditambah lagi harganya cukup tinggi. Ditambah lagi ketersediaannya sangat terbatas.  Dengan pemupukan kimia, petani merogoh kocek lebih dalam. Setiap hektare lahan padi membutuhkan dana Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. Dengan hasil rata-rata 2-3 ton per hektare. Sementara, penggunaan paket pupuk yang disediakan PT Biota Sejahtera Indonesia ini, modalnya Rp 1,3 juta per hektare. Paket itu untuk penanaman hingga panen. Bonusnya, jika petani gagal panen, perusahaan siap mengembalikan modal petani. "Produk pupuk mana yang berani begini,” sebut Hamdam. Paket biota ini diklaim teruji dan ramah lingkungan. Juga telah melalui berbagai uji coba. Seperti di Sulawesi Selatan. Untuk membuktikannya, ia bahkan telah melakukan kunjungan langsung ke daerah pengguna itu. Termasuk berkunjung langsung ke perusahaan produk organik ini. "Dari hasil uji coba tersebut, terbukti bahwa paket biota ini mampu memberikan hasil yang sangat memuaskan hingga dua kali lipat dari hasil pertanian yang ada," sebutnya. Terpisah, Direktur Utama PT Biota Sejahtera Indonesia, Ali memaparkan lebih rinci. Keberhasilan panen yang di lakukan di Sulsel mencapai 13 ton per hektare. Padahal semula hanya 5 sampai 6 ton per hektare. Selain keunggulan yang sudah disebutkan tadi, penggunan oleh petani juga mudah. Karena bisa disemprotkan sekaligus. Dikombinasikan antara pupuk dan pestisida. "Sehingga tidak perlu dua kali kerja. Selain itu produk ini juga memiliki jaminan bagi petani, karena jika tidak berhasil dalam peningkatan produksi petani maka uang akan dikembalikan," pungkasnya. (rsy/boy)
Tags :
Kategori :

Terkait