Wanita Katolik RI Balikpapan Kecewa, Hanya Kebagian 19 Dosis Vaksin

Kamis 04-03-2021,22:23 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Pemerintah Kota Balikpapan terus melakukan penyuntikan vaksin COVID-19 kepada seluruh kelompok masyarakat sejak beberapa hari lalu. Ditargetkan vaksinasi akan selesai pada pekan ini.

Namun rupanya penyuntikan vaksin COVID-19 ini mendapat respon kekecewaan dari umat Katolik di Balikpapan. Dalam jadwal suntik vaksin pada Kamis (4/3/2021) ini, mereka hanya mendapatkan jatah sebanyak 19 orang saja. Padahal kuota yang disediakan bagi tokoh agama di dalam Forum Kerukunan Umat Beragma (FKUB) Kota Balikpapan sebanyak 900 dosis vaksin. "Dari Wanita Katolik RI cabang Kota Balikpapan kami ucapkan terima kasih banyak kepada Pemerintah Kota Balikpapan yang telah memberikan vaksin kepada biarawati kami. Hari ini sejumlah 19 orang," ujar perwakilan pengurus Wanita Katolik Santa Teresia, Suli Roseno saat dijumpai di RS Restu Ibu dalam pelaksanaan penyuntikan vaksin COVID-19. Lanjut Suli Roseno, pengurus Wanita Katolik RI cabang Kota Balikpapan merasa cukup kecewa atas kuota yang diberikan oleh pemerintah. Pasalnya dari data yang ia terima dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag), pada pelaksanaan vaksin ini terdapat kuota 900 dosis yang diberikan ke seluruh tokoh agama di Balikpapan. Sayangnya dari jumlah tersebut, pihaknya mendapat vaksin Sinovac hanya sekitar dua persen saja. "Hanya menurut kami dari data Kemenag, yang kami dapat itu ada 900 orang yang divaksin. Kami dari Katolik hanya mendapatkan lebih kurang hanya dua persen saja dari 900 itu," jelasnya. Untuk itu dirinya mewakili pengurus Wanita Katolik RI cabang Kota Balikpapan memohon kepada pemerintah agar dapat berlaku adil dalam memberikan kuota vaksin COVID-19 ini. "Kami mohon dengan sangat kepada Pemerintah, baik pusat ataupun daerah, mohon sedapat mungkin kita mendapat lebih. Maksud saya paling tidak ya sama atau adil dari 900 itu, jangan hanya dua persen saja, kalau bisa lebih," tambahnya. Sementara itu disinggung mengenai jumlah tokoh Katolik yang bersentuhan langsung dengan pelayanan masyarakat di Kota Balikpapan, Suli Roseno menjelaskan jumlahnya mencapai 200-an orang. "Kalau yang khusus pelayanan ke masyarakat kami itu berjumlah 200 lebih lah. Tapi kenapa cuma 19 orang aja yang diberikan vaksin," ujarnya. "Jelas kami sedikit kecewa lah ya dengan kuota vaksin yang diberikan ke kami ini," tambahnya. Terpisah, Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi saat dikonfirmasi terkait kekecewaan yang dialami oleh pengurus Wanita Katolik RI cabang Kota Balikpapan mengatakan, sebaiknya tidak perlu merasa kecewa. Pasalnya, tidak lama lagi Balikpapan akan kembali mendapatkan jatah vaksin COVID-19 dari pemerintah pusat. "Tidak usah kecewa, ini sebentar lagi vaksinnya datang lagi. Semua mau duluan, kalau semua mau duluan itu memang bagus. Tapi enggak usah kecewa lah," ujarnya. Rizal pun cukup memaklumi rasa kecewa yang dialami oleh umat Katolik yang hanya mendapatkan jatah vaksin sebanyak 19 orang saja. Namun demikian ia menegaskan jika seluruh umat, kelompok, bahkan masyarakat Balikpapan, dipastikan akan kebagian vaksin Sinovac ini dalam waktu dekat. "Semua akan kebagian, cumakan kan bertahap jadi enggak usah main kecewa, nanti sakit kalau kecewa," jelasnya. Ditambahkan Rizal Effendi, beberapa waktu lalu Pemerintah Pusat baru kedatangan vaksin Sinovac sebanyak 10 juta dosis vaksin. Maka dengan jumlah yang cukup banyak ini, Balikpapan dipastikan akan kembali mendapatkan jatah vaksin dalam termin ketiga. "Kan Indonesia kemarin baru tiba lagi vaksinnya ada 10 juta (dosis) vaksin Sinovac, nanti kita dapat lagi di termin ketiga. Jadi jangan marah, nanti kalau marah-marah malah bisa kena COVID," tambahnya. Memang diakui Wali Kota Balikpapan, dirinya dan Tim Satuan Tugas COVID-19 Kota Balikpapan banyak mendapatkan respon berlebihan atas dilakukannya vaksinasi ini. Namun dirinya menganggap hal ini sebagai optimisme warga yang menerima vaksin. "Saya dan Tim Gugus itu banyak dikomplain. Banyak kelompok memang yang mau duluan. Kan artinya mereka memang antusias dan optimis sama vaksin, tapi ya sabar kan bertahap. Enggak bisa langsung begitu," tutupnya. (Bom/zul)
Tags :
Kategori :

Terkait