3 Speedboat Dihajar Gelombang di Teluk Balikpapan, Warga Asing Selamat
Kamis 04-03-2021,11:17 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal
Hujan deras disertai angin kencang di Balikpapan membawa petaka di lautan. Tiga perahu cepat yang membawa puluhan penumpang, tebalik. Dua karam dihantam gelombang, lainnya rusak berat. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.
nomorsatukaltim.com - PERISTIWA nahas itu terjadi pada Selasa (2/3/2021) malam. Sekitar pukul 22.20 Wita, Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan (Basarnas Kaltim), menerima tanda bahaya dari VTS (Vessel Traffic Services). Sistem pemantau lalu lintas kapal mengirim sinyal permintaan bantuan.
Sinyal itu datang dari MV Manalagi Yasa, kapal kargo yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Baca juga: 23 WNA Ukraina Terombang-ambing di Laut Balikpapan
“Kami menerima kabar ada 23 orang terombang ambing di lautan,” ujar Kepala Basarnas Kaltim, Melkianus Kotta. Pada saat laporan diterima, cuaca Balikpapan sedang hujan dengan intensitas cukup tinggi.
Rupanya, orang-orang yang meminta pertolongan merupakan kru kapal MV Eurydiki yang menumpang 3 speedboat. Perahu cepat itu karam dihantam gelombang tinggi di sekitar buoy 0, Teluk Balikpapan.
"Usai mendapat laporan, kami langsung melakukan persiapan evakuasi," ujar Kepala Basarnas Kaltim, Melkianus Kotta. Dari pelabuhan, Tim Basarnas tiba 30 menit kemudian.
Di lokasi ini, mereka menerima informasi 12 orang berhasil diselamatkan awak kapal MV Manalagi Yasa. Sementara 11 orang lainnya berada di Kapal TB Mulia 7 yang berdekatan dengan MV Manalagi Yasa.
"Total korban yang berhasil diselamatkan berjumlah 23 orang," imbuh Kasi Ops Basarnas, Octavianto.
Pada Rabu (3/3/2021) sekitar pukul 04.30 Wita, kapal milik Pangkalan TNI AL Balikpapan mendatangi kapal TB Mulia 7 yang masih menampung 11 WNA untuk dievakuasi ke daratan. Sekitar pukul 11.20 Wita, seluruh penumpang berhasil tiba di dermaga pelabuhan Semayang Balikpapan dengan keadaan selamat. Para awak kapal di bawa ke kantor Polsek Pelabuhan Semayang (KP3) untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Di tempat itu, petugas imigrasi juga menelusuri identitasnya.
Baca juga: Basarnas Kaltim Kembali Evakuasi 14 Korban Laka Air ke Pelabuhan Semayang
Berdasarkan penjelasan para awak kapal, mereka menyewa tiga speedboat untuk melakukan pemeriksaan PCR atau tes swab sebelum kembali ke negara asal. Namun, baru beberapa mil, ketiga speedboat dihajar gelombang akibat hujan deras disertai angin kencang.
"Dalam perjalanan kapal yang mereka naiki dihajar gelombang dengan ketinggian mencapai dua meter," jelas Octavianto.
Saat ini, seluruh awak kapal ditempatkan di gedung KNPI Jalan Ruhuy Rahayu, menunggu hasil pemeriksaan kesehatan dan dokumen. Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, Verico Sandi mengatakan baru memeriksa identitas 9 WNA.
“Semua dokumen paspor masih aktif, izin masuk ke Indonesia sebagai kru dan izin tinggalnya masih berlaku," ujarnya.
Kata Verico Sandi, para korban WNA yang merupakan kru kapal MV Eurydiki berbendera Liberia berasal dari Ukraina dan Rusia. Mereka menuju ke pelabuhan Semayang Balikpapan untuk mengurus kepulangan ke negara asalnya dengan menggunakan pesawat udara.
"Saat ini orang asing yang terdiri dari 13 warga negara Ukraina dan 7 warga negara Rusia tersebut dalam keadaan sehat dan telah berada di penginapan sambil menunggu proses izin Keimigrasiannya," jelasnya.
Terpisah, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Balikpapan, Takwim Masuku belum bersedia memberikan informasi apapun terkait keberadaan MV Eurydiki di perairan Balikpapan. Pasalnya pihak Pangkalan TNI AL Balikpapan masih melakukan penyelidikan lebih dulu.
"Saat ini semua itu masih ditangani sama Lanal. Jadi kami tidak bisa memberi keterangan apapun sebelum dari Lanal. Lagi dilidik sama Lanal. Tunggu selesai baru kami bisa kasih info ke wartawan," ujarnya.
Sejauh ini KSOP Balikpapan belum menerima adanya berkas kapal tersebut. Baik terkait kedatangan maupun keberangkatannya.
"Kalau soal ini kami cek tadi memang dia belum ada laporan kedatangan dan berangkat, itu enggak ada. Nah, jadi karena sekarang masih ditangani Lanal jangan sampai kami overlap dulu. Biarkan Lanal dulu selesaikan pemeriksaannya. Jadi saya belum bisa kasih informasi apa-apa," tambahnya.
AMATAN BMKG
Merujuk data Pusat Meteorologi Maritim, gelombang di perairan Balikpapan sebenarnya berada pada status tenang. Artinya tinggi gelombang berkisar antara 0,1 – 0,5 meter. Paling tinggi, 0,5 – 1,25 meter. Dan masuk dalam kategori tenang-sedang.
Begitupula hasil pengamatan Badan Meteorologi dan Klimatologi, yang tidak memasukkan Selat Makassar dalam peringatan tinggi gelombang.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bergerak dari Barat Laut – Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan bergerak dari Barat – Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Sulawesi bagian timur, Laut Maluku, Perairan Kep. Sangihe - Talaud, Laut Banda bagian utara, Perairan Yos Sudarso – Merauke dan Laut Arafuru. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut. Artinya, hampir seluruh perairan Kalimantan tidak terpantau adanya gelombang tinggi. karena rerata tinggi gelombang jauh di bawah 2,5 meter. (bom/yos)
Tags :
Kategori :