Promosi Wisata Domestik, Dispar Kaltim Gelar Virtual Event

Selasa 02-03-2021,21:42 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Samarinda, nomorsatukaltim.com- Pariwisata salah satu sektor yang paling terdampak karena pandemi. Faktanya, arus wisatawan dan layanan industri pariwisata, tidak bisa beroperasional secara maksimal.

Hal itu merupakan sebuah konsekuensi. Bahwa aktivasi sektor pariwisata harus menjamin aktivitas wisata yang aman. Serta yang pro terhadap pencegahan penyebaran COVID-19. Reaktivasi wisata domestik dan penerapan protokol kesehatan melalui sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Enviroment Sustainability) telah dijalankan. Semuanya dimulai sejak pertengahan, juga sejak kuartal ketiga 2020. Saat ini, upaya penanganan pandemi COVID-19 berada dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dan pemberian vaksin. Tujuannya, agar menekan angka penyebarluasan COVID-19. Pada masa pemulihan ekonomi dalam penanganan pandemi ini, maka wisata domestik menjadi pilihan terbaik. Untuk pemulihan sektor pariwisata. Menurut Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kaltim Sri Wahyuni, berbagai atraksi wisata domestik perlu terus dibenahi dan dipromosikan. "Pemasaran wisata domestik harus secara masif dilakukan guna memberikan pilihan-pilihan kepada pengunjung terkait berwisata aman di masa pandemi," ungkapnya, Senin (1/3). Berangkat dari hal itu, Dispar Kaltim kembali melaksanakan kegiatan virtual event. Bertajuk Kaltim Tourism Virtual Expo: Discover East Borneo, Paradise of the East. Sekadar informasi, sebelumnya sudah 4 kali virtual event dilaksanakan. Dalam bentuk virtual festival. "Melalui virtual pameran ini, kami berharap bahwa promosi pariwisata Kaltim tetap produktif untuk menggaet pengunjung," terang Sri. Tujuannya adalah ingin memberikan gambaran dan pengalaman virtual. Tentang berbagai atraksi wisata Kaltim yang eksotis. Agar bisa menjadi daftar kunjungan yang akan datang bagi wisatawan.   Sri menjelaskan, penyelenggaraan pameran virtual ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan virtual event di masa pandemi COVID-19. Hal ini juga sebagai bagian dari program LOCALISE SDGs. LOCALISE SDGs merupakan sebuah program yang dilaksanakan oleh UCLG ASPAC. UCLG sendiri adalah asosiasi kota dan pemda tingkat dunia yang didirikan pada 1 Januari 2004. UCLG ASPAC merupakan divisi regional dari UCLG untuk kawasan Asia Pasifik yang bermarkas di Jakarta. UCLG ASPAC menjadi bagian wilayah UCLG terbesar dengan jaringan melebihi 10.000 pemerintahan daerah. Juga mewakili sekitar 4,5 miliar penduduk dunia. Dalam kegiatan virtual event oleh Dispar Kaltim, kolaborasi antara UCLG ASPAC dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) dilakukan. Dengan dukungan finansial oleh Uni Eropa. LOCALISE SDGs melihat adanya kebutuhan dari pemerintah daerah untuk pemulihan sektor pariwisata yang sempat turun dikarenakan pandemi. Salah satunya melalui inovasi pameran virtual atau virtual expo. Bumi Etam merupakan satu dari 5 daerah target LOCALISE SDGs terpilih yang mendapatkan asistensi teknis pemulihan pariwisata. Adapun pemilihan ini didasari oleh beberapa kriteria. Seperti, adanya prioritas pembangunan di sektor pariwisata, partisipasi aktif daerah dalam rangkaian acara daring LOCALISE SDGs, adanya kebutuhan dalam pemulihan pariwisata. Serta penyampaian komitmen tertulis dari kepala daerah atau kepala dinas terkait. "Inovasi sangatlah dibutuhkan agar sektor pariwisata dapat tetap berjalan, setidaknya melalui promosi daya tarik wisata di daerah secara daring," tandas Sri. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC Bernadia Irawati Tjandradewi mengatakan, virtual expo memang menjadi salah satu upaya inovasi yang dapat dilakukan. Agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang cukup tentang pariwisata di daerah. Harapannya, setelah pandemi berakhir, wisatawan telah mengetahui secara lebih baik potensi wisata yang ada. Lalu merasa tertarik untuk melakukan kunjungan. Lebih lanjut, melalui LOCALISE SDGs, Bernadia Irawati berharap pemberian asistensi teknis pemulihan pariwisata yang diberikan kepada 5 daerah terpilih. Dengan PT KA Wisata sebagai konsultan untuk 2 daerah diantaranya, dapat menjadi contoh baik kepada pemerintah daerah lain. Dalam menghadapi stagnansi industri pariwisata. "Dan berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)," jelasnya. Adapun pelaksanaan virtual dengan tajuk yang disebutkan sebelumnya, dilakukan selama 1 bulan. Yakni dari 1 Maret hingga 1 April nanti. Pameran virtual ini diikuti Dispar Kaltim dan kabupaten/kota, Badan Promosi Pariwisata dan Industri Pariwisata Kaltim, Dekranasda Kaltim, UCLG ASPAC dan Himpunan Mahasiswa Pariwisata Indonesia Regional Kalimantan-Sulawesi. Kemudian, 20 stan pameran virtual akan menampilkan daya tarik wisata Benua Etam, festival unggulan, kuliner, kerajinan dan informasi tentang industri pariwisata. Khususnya yang telah menerapkan CHSE. "Selain itu, pameran virtual ini dirangkai dengan pelaksanaan webinar penguatan sektor pariwisata masa pandemi," pungkasnya. (nad/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait