Visi Misi ASKB Pasca Dilantik, Kurangi Ketergantungan Sektor Pertambangan

Senin 01-03-2021,13:32 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Kutim, nomorsatukaltim.com – Adanya pemimpin baru maka arah pembangunan Kutim pun anyar. Termasuk sektor sumber daya alam (SDA). Kutim tak ingin lagi bergantung pada industri ekstraktif. Seperti tambang.

Ke depan, harus disiapkan pondasi ekonomi menjadi pundi kas daerah. Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman menyampaikannya. Pada pidato perdana Jumat (26/2/2021) lalu. Di hadapan anggota DPRD Kutim, Ardiansyah menyebut kini jadi momen tepat untuk tidak lagi bergantung pada industri ekstraktif. Karena nilai komoditas batu bara yang mengikuti harga pasar dunia cenderung fluktuatif. “Harga komoditas yang ditentukan pasar global. Sementara kita masih bergantung dengan SDA, akhirnya ekonomi kita rapuh,” ucap Ardiansyah dalam pidatonya. Pertambangan dan perkebunan kelapa sawit memang jadi primadona Kutim. Khusus pertambangan, punya peran besar membentuk PDRB Kutim. Angka 81,23 persen datang berkat hadirnya industri pertambangan ini. Maka kondisi ekonomi Kutim benar-benar bersandar pada aktivitas pertambangan. Tetapi kini harus ada sumber ekonomi baru. Tak bisa lagi mengandalkan industri ekstraktif. Tujuannya jelas. Agar ekonomi Kutim tak lagi bergantung pada usaha galian perut bumi tersebut. “Karena kita sebagai pemilik SDA, tapi harga jual ditentukan pasar dunia. Perlu cari alternatif baru,” tegasnya. Dalam pidatonya, Ardiansyah juga memberi atensi khusus pada daya saing warga lokal. Menurutnya, kemampuan sumber daya manusia (SDM) juga mesti didorong. Terutama untuk bersaing di dunia agroindustri. “Meski tiap tahun trend selalu meningkat. Tapi indeks pembangunan manusia di Kutim masih di urutan enam dari 10 kabupaten/kota di Kaltim,” ungkapnya. Dukungan pelayanan dasar seperti air, listrik, komunikasi dan transportasi mutlak dibutuhkan Kutim. Ia menilai pembangunan tak harus selalu berada di pusat pemerintahan seperti Sangatta saja. Harus pula diiringi pemerataan pembangunan ke wilayah lain. “Agar warga di desa terpencil dapat mengakses infrastruktur kesehatan, pendidikan dan pelayanan dasar,” bebernya. Oleh karena itu, ia bersama Kasmidi Bulang ingin mendapat dukungan berbagai pihak. Karena semua masalah tersebut dapat diselesaikan dengan terbangunnya sinergitas. Dari pidato itu pula ia memastikan bakal tertuang menjadi rancangan kerja mereka. “Saya berharap dari narasi ini dapat menjadi bahan pemikiran untuk menetapkan cita-cita bersama membangun Kutim,” tandasnya. (bct/boy)
Tags :
Kategori :

Terkait