Bukan Alamat Resmi, Kantor PT KBA Ternyata Rumah Warga Biasa
Kamis 25-02-2021,14:45 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal
Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Nama PT Kace Berkah Alam (PT KBA) mendadak naik ke permukaan usai Kejaksaan Negeri (Kejari) Balikpapan menyeretnya masuk ke dalam kasus dugaan penyalahgunaan perizinan yang terjadi di pelabuhan peti kemas KKT, Balikpapan Utara.
Pada Rabu (24/2/2021) kemarin, Kejari Balikpapan pun memasukkan nama PT KBA dalam daftar penggeledahan, selain dua kantor lainnya yakni KSOP dan Pelindo IV.
Saat media ini ingin mencoba mengonfirmasi kepada pimpiman PT KBA, di mana teralamat di Jalan Ranah Asri Blok B, No.42 RT 59 Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara, rupanya alamat ini merupakan rumah milik seorang warga dan bukan merupakan sebuah kantor. Lebih lagi tak ada satupun plang nama sebuah perusahaan.
Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi PT KKT, Kejari Balikpapan Telisik Bukti dari Tiga Lokasi
Kedatangan nomorsatukaltim.com pun disambut oleh seseorang warga bernama Vana (36), yang tinggal di bangunan dengan dua pintu tersebut. Saat berbincang dengan Vana, betapa kagetnya ia saat rumah peninggalan milik orang tuanya tersebut didatangi oleh 6 mobil. Yang di mana terdiri dari Kejaksaan, Kepolisian, serta Provos dan aparat berwajib yang tak berseragam.
"Kemarin (Rabu) datang ke sini mas, siang datangnya. Pas ibu saya yang terima mereka," ujarnya, Kamis (25/2/2021).
Lanjut Vana, ia mengisahkan bagaimana awal mulanya rumah yang ia tinggali bisa menjadi terdaftar atas nama PT KBA ini.
Baca juga: Kantornya Digeledah Kejari Balikpapan, Pelindo IV: Hanya Mencocokkan Data
"Awalnya sih saya kan dulu kerja di notaris. Dan pak Alamsyah (pimpinan PT KBA) ini teman orang tua saya, pinjam surat-surat rumah ini buat daftarkannya kantor itu," jelasnya.
Vana menuturkan, sebelum PT KBA berdiri, lebih dulu berdiri PT Kace Balikpapan yang dinahkodai Ahmad, Alamsyah, dan Firman. Karena terjadi perselisihan, maka mereka pecah kongsi dan muncul PT KBA di 2018.
"PT Kace itu Ahmad, Alamsyah dan Firman. Terus pecah kongsi dari tahun 2018 disitu ada Alamsyah, Firman dan Asriana. Jadi Ahmad sudah enggak ada masalah apa-apa lagi," tambahnya.
Vana pun tak mengira, hadirnya PT KBA ini rupanya dianggap mengganggu hidup keluarganya. Terlebih saat kemarin ibunya didatangi orang yang cukup ramai dan menyita perhatian warga sekitar.
"Saya kesal aja sampai didatangain begitu. Ibu saya sampe sakit didatangin sampai begitu banyaknya," tegas Vana.
Saat dihubunginya, Alamsyah hanya bisa meminta maaf kepada keluarga Vana.
"Saya ini enggak tahu apa-apa kalau ada kasus begini. Saya telepon pak Alamsyah ini cuma bilang maaf, maaf aja," ujarnya.
Saat media ini coba mengkonfirmasi kepada Alamsyah selaku direktur PT KBA, telepon tidak dianngkat. Sementara melalui pesan singkat Whatsapp hanya dibaca saja. (Bom/zul)
Tags :
Kategori :