Insentif Guru Belum Dibayar, Komisi IV DPRD Kukar Minta Diperhatikan

Kukar, nomorsatukaltim.com - Tenaga pengajar honorer Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak di Loa Janan mengeluh. Mereka belum menerima tunjangan insentif dua bulan terakhir. Yakni tunjangan insentif bulan Januari dan Februari 2021.

“Iya, dari Januari sampai Februari belum ada terima, enggak tahu kenapa,” keluh salah seorang guru yang enggan disebutkan identitasnya. Ia mengaku kondisi ini baru terjadi. Biasanya insentif tidak pernah diterima telat. Insentif ini sendiri merupakan pendapatan utama para guru honorer tersebut. “Ya mudah-mudahan ada kejelasan kapan insentif kami dibayarkan. Karena kami para guru ada juga yang masih mengajar,” sambungnya. Sayangnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar cenderung bungkam. Media ini mencoba mengonfirmasi Kepala Disdikbud Kukar namun tak direspons. Menanggapi permasalahan tersebut, Komisi IV DPRD Kukar belum berani berkomentar. Namun jika memang hal itu terjadi, sangat disayangkan. Karena  menurutnya tenaga pengajar jangan sampai dirugikan sama sekali. "Berharap pemerintah segera bergerak kalau memang itu terjadi, kasihan mereka ini kan harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah," ujar anggota Komisi IV DPRD Kukar Saparuddin Pabonglean pada nomorsatukaltim.com, Rabu (24/2/2021). Terlebih saat pandemi ini. Saparuddin menjelaskan kebutuhan kuota internet untuk mengajar sangatlah banyak. Sehingga sepatutnya tenaga pendidik diprioritaskan. Apalagi ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Termasuk untuk memenuhi kebutuhan pokok. Ke depan,  DPRD Kukar akan berkomunikasi agar persoalan ini bisa ditindaklanjuti. Mencari akar permasalahannya. "Prinsipnya guru jangan sampai dirugikan," jelas Saparuddin lagi. Saparuddin pun berharap tenaga pengajar yang merasa haknya belum terbayarkan, agar segera menyampaikannya kepada DPRD Kukar selaku wakil rakyat. Tentunya dengan aturan yang berlaku. Agar bisa disampaikan kepada pemerintah dengan cara yang baik pula. (mrf/boy)