Serapo Batal Dibangun, Disbud Kutim Pasrahkan Diri

Jumat 19-02-2021,07:47 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Kutim, nomorsatukaltim.com – Dinas Kebudayaan Kutim berencana membangun balai adat suku Dayak. Atau disebut Serapo.  Sayangnya tertunda. Biasa, anggaran minim.

Serapo sendiri merupakan bangunan berbentuk lamin atau rumah panjang. Rencananya menjadi pusat kegiatan Suku Dayak. Kepala Dinas Kebudayaan Kutim, Yusuf Samuel membebernya. Rancangan bangunan Serapo tersebut sudah diajukan tahun lalu. Termasuk pula dengan besar anggaran yang bakal dihabiskan untuk pekerjaan fisiknya. “Kalau tidak salah sekitar Rp 2 miliar nilainya. Tapi tahun ini usulan itu tidak masuk,” ucap Yusuf. Masalah utama tentu karena APBD Kutim 2021 banyak terserap ke program prioritas. Terutama untuk menyelesaikan utang kepada pihak ketiga. Selain itu, anggaran penanganan COVID-19 juga diplot sebagai program utama. Belum lagi kegiatan infrastruktur lain yang memang lebih dibutuhkan masyarakat. Tetapi Yusuf memahami kondisi tersebut. Dinas Kebudayaan  ikhlas. Tak masalah ditunda. Mengingat kebutuhannya belum mendesak untuk dijalankan. Rencananya, Serapo tersebut akan lahan pemkab di Jalan Soekarno-Hatta. “Kalau tidak salah sekitar 2 hektare lahan di situ bisa dipakai,” tuturnya. Meski harus menunda rencana tersebut, tetapi ia tetap menyiapkan rancangan pembangunan Serapo. Dinas Kebudayaan sudah mengecek lahan yang akan digunakan. Begitu juga dengan dokumen perencanaan bangunan juga telah dibuat. “Jadi kalau nanti disetujui kami sudah siap melengkapi dokumen yang diperlukan,” tuturnya. Karena menurutnya, Serapo tersebut bisa dimanfaatkan jadi pusat aktivitas budaya suku Dayak. Bisa juga menjadi lokasi untuk menyambut tamu negara. Serta jadi lokasi pariwisata di Kutim. Oleh karena itu, ia menilai pembangunan Serapo itu sangat penting. “Tinggal bagaimana nanti dikemas untuk pemanfaatannya. Banyak hal bisa dikelola untuk bangunan tersebut,” tandasnya. (bct/boy)
Tags :
Kategori :

Terkait