Polres Kutim Siap Jalankan PPKM Skala Mikro

Selasa 09-02-2021,11:44 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Kutim, nomorsatukaltim.com – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro coba digalakan Polres Kutai Timur (Kutim). Rencana itu merupakan anjuran dari Mabes Polri kepada seluruh Polda dan Polres seluruh Indonesia. Penerapan bakal berjalan di seluruh kecamatan, menyasar hingga tingkat desa, dusun dan RT.

Kapolres Kutim, AKBP Welly Djatmiko mengatakan, PPKM mikro itu rencananya akan berlaku bagi kecamatan di Kutim dengan kategori zona merah. Jajaran polsek di kecamatan diminta untuk turun tangan dan memantau perkembangan COVID-19 sampai ke tingkat desa, dusun dan RT. “Jadi kami buat posko di tiap kewilayahan. Rencananya di seluruh kecamatan bahkan nantinya ke tingkat RT kalau perlu,” ucapnya. Sebenarnya, pihak kepolisian sudah memiliki program kampung tangguh. Walaupun belum menyebar ke tiap kecamatan, tapi sangat memungkinkan untuk dioptimalkan. Apalagi selama ini program tersebut masih terus berjalan. “Maka tinggal diperbanyak lagi dan program kampung tangguh ini bisa jadi contohnya,” katanya. Dalam waktu dekat, Polres Kutim akan mengumpulkan seluruh polsek yang ada. Tujuannya untuk memperjelas rencana PPKM mikro tersebut. Agar bisa berjalan selaras di masing-masing kecamatan dan desa. “Nantinya, kami akan berkonsiliasi dengan 18 kecamatan untuk menyatukan pemahaman,” imbuhnya. Ia begitu yakin, PPKM mikro ini berjalan merata di Kutim. Lantaran, mekanisme kerja yang tak jauh berbeda dengan program kampung tangguh. Mulai dari penyediaan rumah isolasi mandiri hingga menyiapkan ketahanan pangan lokal. “Semuanya sama saja. Hanya tinggal diperkuat saja lagi. Karena memang secara prinsip sudah sama,” tuturnya. Mengenai pendatang ke Kutim, menurutnya tidak perlu ada pelarangan maupun pembatasan. Ia menegaskan, dalam PPKM Mikro ini prinsip utamanya membentuk imunitas di kewilayahan. Kendati demikian, di wilayah perbatasan Sangatta Utara, pihaknya menyebut akan menaruh perhatian lebih mengenai keluar masuk orang. “Perhatian khusus untuk wilayah perbatasan masih perlu saya rasa. Kita akan memberikan arahan-arahan kepada mereka, karena Sangatta Utara jadi sentral lalu lalang pendatang. Tentu harus ada perlakuan khusus,” tandasnya. (bct/boy)
Tags :
Kategori :

Terkait