Cukup Patuh, Perlu Evaluasi

Selasa 09-02-2021,09:55 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG REDEB, DISWAY – Pemberlakuan Kaltim Steril pada Sabtu-Minggu (6-7/2) kemarin, dinilai cukup efektif. Terlihat dari tidak adanya keramaian di tempat umum seperti tepian Jalan Pulau Derawan, dan Jalan Ahmad Yani, Tanjung Redeb, serta sejumlah kafe dan warung makan lainnya.

Namun, menurut Bupati Berau Agus Tantomo, masih ada swalayan dan kafe lainnya yang masih buka, sehingga perlu dilakukan evaluasi. “Saya lihat sudah cukup patuh. Nah terkait evaluasi ini akan kami bahas bersama tim satgas COVID-19, karena meski masyarakat patuh, perlu ada lagi evaluasi,” ujarnya, Senin (8/2). Ketika diberlakukan Kaltim Steril, dirinya secara langsung memantau ke lapangan. Bahkan dalam dua hari melakukan pemantauan, diakuinya, masih ada beberapa swalayan yang masih beroperasi di sejumlah titik di Tanjung Redeb. “Dan ini tentu menimbulkan kecemburuan sosial bagi pedagang lainnya yang benar-benar mengikuti instruksi Kaltim senyap. Dan ini akan kami bahas di rapat evaluasi besok (hari ini) bersama tim satgas,” jelasnya. Sementara itu, ditanya terkait aktivitas kegiatan pertambangan batu bara yang merupakan objek vital nasional apakah juga diliburkan, atau tidak. Menurut Agus, dirinya hanya sekadar meneruskan instruksi Gubernur Kaltim terkait Kaltim Steril Sabtu dan Minggu. Menurut Agus, jika mengacu pada instruksi itu, memang harus ditutup. Tetapi, jika ada pertimbangan lainnya, seperti ada salah satu perusahaan di Berau, yang menjadi objek vital nasional, gubernur juga tidak bisa menutupnya. Pada dasarnya, instruksi Gubernur Kaltim tidak bisa diterapkan 100 persen di Bumi Batiwakkal. Ada beberapa tempat yang tidak bisa ditutup sepenuhnya. Seperti Pasar Sanggam Adji Dilayas, Bandara, dan rumah ibadah. Jika pasar ditutup tentu tidak bisa, sehingga dibatasi pukul 07.00 Wita sampai 12.00 Wita. Sementara Bandara tidak bisa ditutup, karena merupakan kewenangannya pemerintah pusat. “Jika gubernur saja tidak bisa, apalagi pemkab. Jadi saya memberlakukan kebijakan. Untuk yang penting-penting, silakan tetap jalan. Tapi semaksimal mungkin laksanakan protokol COVID-19,” terangnya. Menurutnya, penerapan instruksi gubernur tersebut harus disesuaikan dengan kearifan lokal masyarakat Berau. Karena di setiap daerah di Kaltim tidak sama cara menyikapi instruksi yang disampaikan. Bukan tanpa alasan, jika kebijakan tersebut diterapkan sepenuhnya, maka masyarakat Berau bisa dipastikan panik, sehingga akan terjadi kerumunan di berbagai titik fasilitas umum selama penerapan instruksi itu. “Ini yang dicegah. Memang tujuan instruksi itu bagus untuk menekan laju kasus COVID-19. Tapi harus juga diakui, Berau tidak bisa sepenuhnya menerapkannya, namun tetap penerapannya dilakukan secara maksimal," jelasnya.*/ZZA/APP
Tags :
Kategori :

Terkait