Rizal dan Dirut PDAM Jualan Air Bersih

Kamis 26-09-2019,18:25 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Walikota Balikpapan Rizal Effendi, mengisi drum milik warga. (disway/bom)

Balikpapan, Diswaykaltim.com - Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dan Dirut PDAM Haidir Effendi, jualan air bersih. Mereka jualan dengan eceran, Kamis, (26/9/2019).

Per tangki dibandrol Rp 50 ribu. Jualannya di RT 50 dan RT 31.  Kelurahan Baru Tengah, Balikpapan Barat. Pelayanan jual eceran air bersih  menggunakan truk tangki. Dimulai pukul 08.00 - 22.00 Wita, setiap hari.

Ini dilakukan karena di kawasan itu, paling sulit mendapat air bersih. Terlebih saat musim kemarau saat ini.

Rizal bilang, wilayah Kelurahan Baru Tengah paling parah mengalami kesulitan air. Sebab, jaringan pipa PDAM tidak mengalir akibat kemarau. Alat pendorong air juga tidak berfungsi maksimal.

Pelanggan PDAM terpaksa harus membeli air dengan mobil tangki. "Kita realisasikan rencana jual air eceran ke masyarakat yang tidak terlayani air, yang mungkin sumurnya juga kosong," tutur Rizal.

Dari 20 kendaraan yang disiapkan PDAM, hanya empat unit yang siap melayani permintaan warga. "Kendaraan belum dioperasikan semuanya," ujar Rizal.

Alasannya, bertahap. Pihaknya masih melihat kondisi lapangan. Tetapi, seluruh kendaraan sudah siap digunakan. Termasuk pinjaman dari BPPD dan Dinas Pertamanan. "Distribusi, sepanjang masih ada yang meminta kita layani," ujarnya.

Warga RT 50 Kelurahan Baru Tengah, Utat mengaku kesulitan mendapat air bersih. Ini terjadi hampir satu bulan lebih. Tiap menggunakan air bersih,  harus antri satu minggu. Hanya untuk membeli air tangki milik PDAM.

Terkadang, membeli air galonan di pengisian ulang air. "Beli di PDAM harganya Rp 50 ribu, tapi lama. Bisa seminggu. Jadi suka beli di pengisian ulang air aja," jelas Utat, warga Balikpapan Utara.

Warga lainnya Fitri merasakan hal sama. Untuk membeli air bersih dari PDAM, harus urunan. Bersama tetangganya. Lalu disalurkan menggunakan tandon, yang sudah ada sejak tahun 2015.

"Rp 10 ribu per drum beli dari truk tangki. Saya pakai sampai datang lagi truk tangki. Isi seminggu sekali, dua drum," ujarnya.

Sulitnya mendapat air bersih, membuat warga harus merogoh kocek lebih. Sebab harus membeli air PDAM dari kendaraan truk tangki. Tapi harus pula membayar rekening air.

"Saya pelanggan, tapi air enggak ngalir. Selama enggak ngalir tetap bayar ke PDAM," ujarnya. Tapi bayarnya tidak banyak. Biasanya Rp 65 ribu per bulan. (k/bom/rap)

Tags :
Kategori :

Terkait