Pekan Pertama Kaltim Steril di Balikpapan: Sabtu Patuh, Minggu Kendur
Selasa 09-02-2021,08:21 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny
Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Instruksi Gubernur Kaltim Isran Noor soal pembatasan akhir pekan, dinilai sangat efektif pada hari pertama, Sabtu (6/2/2021). Sementara hari kedua Minggu (7/2/2021) masyarakat mulai kendur.
"Kita akan pacu lagi edukasi supaya jangan sampai kendur. Kalau kendur akan terulang lagi nanti. Kan yang rugi kita semua," ujar Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, usai Rapat Paripurna HUT ke-124 Balikpapan, Senin (8/2) kemarin.
Menurutnya, hal yang perlu dicermati yakni kepatuhan warga kota untuk tetap konsisten mendukung upaya pemerintah. Ia mengaku sudah mendengar keluhan warga yang kesulitan mencari makanan. Karena semua pedagang makanan tidak ada yang berjualan.
Bahkan, kebijakan itu juga berimbas pada proses pesan antar atau take away. "Kalau take away dibolehkan, kan ada yang memasak, ada yang mengantar, itu kan masih bisa terjadi mata rantai penularan. Maksud kita ini (pembatasan) total," ungkapnya.
Meski demikian, penerapan instruksi di Balikpapan masih dianggap yang terbaik. Menurut Rizal, kesadaran masyarakat dipicu antara lain karena angka terkonfirmasi positif di Balikpapan memang paling besar di antara 9 kabupaten/kota lainnya.
"Kedua, kita ingin benar-benar pembatasan itu ada manfaatnya. Kalau tidak, nanti kita sudah berusaha ternyata tidak berpengaruh. Nah, ini harus saling bahu-membahu masyarakat semuanya," urainya.
Menurutnya, masih perlu upaya menyeragamkan persepsi antardaerah se-Kaltim. Khususnya untuk menerjemahkan instruksi gubernur melalui pendekatan pemilihan bahasa yang digunakan. Supaya penanganan pandemi di Kaltim benar-benar efektif.
Terutama di daerah yang berdekatan seperti Balikpapan, Samarinda, PPU, Paser, Kutai Kertanegara, Kutai Timur, Bontang, karena saling berdekatan.
"Jadi mungkin harus lebih disatukan lagi bahasanya, supaya masyarakat tidak bingung," ungkapnya.
Wali kota dua periode itu menyebut masih menunggu hasil evaluasi Gubernur Kaltim Isran Noor. Jika memang program itu tetap berlaku setiap pekan, maka ia berharap warga kota tetap konsisten. Patuh pada instruski tersebut, demi menekan angka pertambahan kasus positif COVID-19.
"Memang saya memahami banyak para pedagang, penjual makanan yang betul-betul terdampak dengan kebijakan ini. Tapi ini kan demi kebaikan," ucapnya.
Rizal menyebut grafik kasus terkonfirmasi positif di Balikpapan masih berada di posisi yang mengkhawatirkan. Rasio penambahan kasus berada di angka 100 sampai 200. Dengan rasio kematian di atas 5 kasus setiap hari.
Rizal mengatakan, hasil evaluasi tersebut nantinya masih harus disesuaikan dengan perintah Presiden Joko Widodo. Yang menginginkan PPKM lebih ditekankan pada skala mikro sampai di tingkat kelurahan dan per RT.
"Kita sudah laksanakan itu di PPKM kita yang kedua. Kita tekankan pembatasan kepada lingkungan, karena itu di Balikpapan sudah 1.300 dari 1.600 RT yang membentuk satgas. Hampir semua RT sudah membentuk satgas," imbuhnya. (ryn/eny)
Tags :
Kategori :