Kenaikan TPK Hotel Belum Berdampak Signifikan

Jumat 05-02-2021,12:49 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Data hunian kamar hotel-hotel dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim menunjukkan kenaikan. Yakni nilainya mencapai 59,78 persen. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Anggoro Dwitjahyono, nilai itu merupakan yang tertinggi. Jika dibandingkan dengan pencapaian tingkat penghunian kamar (TPK) di bulan-bulan sebelumnya, saat pandemi.

Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kaltim Muhammad Zulkifli memberikan tanggapan terkait pencapaian tertinggi nilai TPK hotel di Desember kemarin. Menurutnya, hal itu masih belum memberikan dampak yang signifikan. Baginya, para pelaku usaha di sektor perhotelan masih memerlukan dukungan. Khususnya dari pemerintah. Untuk dapat berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan di perhotelan. "Memang kegiatan (pemerintah), sebelum pandemi saja, (bisa) menyumbang 30 sampai 35 persen pemasukan hotel," ujarnya, Rabu (3/2). Mengenai lonjakan nilai TPK di Desember lalu, dirinya menyatakan bisa saja karena beberapa kegiatan instansi yang dilakukan di hotel. Dan dirinya berharap hal itu juga terjadi kembali di bulan ini. Atau bulan-bulan selanjutnya. Berdasarkan data BPS Kaltim, rata-rata lama menginap pengunjung hotel pada Desember 2020 adalah 1,89 hari. Muhammad Zulkifli menilai, hal tersebut masih jauh dari ekspektasi. "Kalau dulu mereka dengan tujuan berlibur," tuturnya. PHRI memiliki harapan lain. Yakni, pengunjung hotel bisa dapat lebih lama menginap. Karena di sisi lain, pihaknya juga melakukan berbagai strategi. Untuk bisa bertahan di tengah pandemi. Strategi yang dirinya maksud menyangkut pemasaran produk. Yakni, dengan menyediakan paket bundling. Atau diskon kamar yang digabung dengan diskon lainnya. Seperti layanan spa atau mungkin berenang. Strategi lainnya juga dibeberkan Zulkifli. Berupa peralihan fokus. Dalam produk katering makanan. Tak lupa selalu ditegaskan Zulkifli. Semua strategi pemasaran itu, dilakukan dengan cara beriringan dengan program protokol kesehatan (prokes). Yang selalu digaungkan pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah. "Ya tiap hotel punya strategi nya masing-masing untuk mendapat pemasukan," pungkasnya mengakhiri. (nad/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait