Desember 2020, TPK Hotel di Kaltim Tertinggi sejak Pandemi

Rabu 03-02-2021,10:37 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Kaltim mencapai 59,78 persen selama Desember 2020. Angka itu menjadi yang tertinggi. Sejak awal pandemi pada di Maret 2020. Yang hanya mencapai 39,94 persen. Sebelumnya, tercatat TPK paling tinggi selama 2020 pada Februari 2020 yang mencapai 61,25 persen.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 5,02 poin dibandingkan November lalu. Di mana rata-rata tamu yang menginap mencapai 1,89 hari. Kepala BPS Kaltim Anggoro Dwitjahyono menyatakan, TPK pada Desember 2020 mengalami penurunan sebanyak 4,12 poin secara tahunan (year-on-year/yoy). Yaitu 63,90 persen pada Desember 2019. "Dilihat berdasarkan klasifikasinya, di Desember ini hotel bintang 4 mengalami angka TPK tertinggi yaitu 76,32 persen," katanya, Selasa (2/2/2021). Anggoro menambahkan, TPK tertinggi kedua diikuti oleh hotel bintang 5. Yakni sebesar 59,14 persen. Lalu, hotel bintang 3 sebesar 57,29 persen. Dan hotel bintang 2 yaitu sebesar 46,32 persen. "TPK terendah terjadi pada hotel berbintang 1 yaitu 10,36 persen," tandasnya. Di Desember 2020, tercatat tidak ada kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kaltim. Itu karena pembatasan kunjungan wisman yang dilakukan pemerintah. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Association of the Indonesia Tours and Travel (Asita) juga ikut memberikan tanggapan. Dirinya pun membenarkan, bahwa pembatasan kunjungan wisman memang menurunkan pemasukan ekonomi. Apalagi sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga diterapkan di beberapa wilayah. Menurutnya, PPKM sama dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Walaupun katanya hal itu berbeda. Namun bagi I Gusti Bagus Putra, hal itu tetap sama. I Gusti Bagus Putra bahkan mulai pesimistis. Dirinya tidak ingin terlalu berharap, jika ada pertumbuhan yang lebih signifikan di sektor wisata. Apalagi kunjungan wisman. “Mungkin hanya bisa pelatihan-pelatihan saja,” ungkapnya. Namun hal itu hanya bisa dilakukan secara virtual. Atau hybrid. Untuk mengharapkan wisman luar, ujar Bagus, itu masih jauh dari harapan. Ia bahkan menyatakan, gairah baru serta kunjungan baru untuk wisman, akan kembali muncul. Tapi di November nanti. “Itu baru mulai kelihatan,” sambungnya. Dirinya mengungkapkan, kegiatan berdasarkan kalender event dari Dinas Pariwisata (Dispar) juga masih belum ada. Baik kalender event Dispar Kaltim atau kabupaten/kota. Untuk di November nanti saja, lanjut Bagus Putra hanya kegiatan Festival Mahakam saja yang akan dilaksanakan. “Mungkin hanya survei-survei biasa saja. Itu cuma pengenalan,” ucapnya. Untuk beberapa daerah yang melakukan PPKM, pengenalan itu sangat berguna. Tak lain untuk meningkatkan animo masyarakat lokal agar melakukan kunjungan wisata di tempatnya sendiri. "Pengunjung domestik saja yang bisa diharapkan," pungkasnya mengakhiri. (nad/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait