Penyebaran Virus COVID-19 di Kaltim Tinggi, Kapasitas RS Mulai Terbatas

Selasa 02-02-2021,14:42 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

Belum sampai setahun, kasus kematian akibat COVID-19 di Kaltim tembus seribu orang. Jumlah ini menempatkan Bumi Etam sebagai salah satu daerah dengan kematian tertinggi di Indonesia. Akibat tingginya penyebaran virus, pemerintah mulai mengkhawatirkan keberadaan ruang perawatan.

nomorsatukaltim.com - Berbeda dengan daerah lain, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Balikpapan, Andi Sri Juliarty, selalu menyisipkan perkembangan kapasitas rumah sakit dan ruang perawatan. Kemarin misalnya, ia melaporkan ruang perawatan intensif (ICU) tersisa 3 unit untuk anak dan 1 unit untuk dewasa, dari 38 ICU yang dimiliki 11 rumah sakit. Sedangkan berkaitan tempat tidur ruang isolasi, ada tambahan 21 tempat tidur dari RS Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, “sehingga tempat tidur yang tersedia sebanyak 53 unit dari total 492 tempat tidur dari 11 Rumah Sakit,” katanya. Laporan kapasitas rumah sakit itu disampaikan Andi Juliarty sebagai bentuk transparansi penanganan wabah. Selain itu, dengan mengetahui kapasitas ruang perawatan yang semakin terbatas, dapat menyadarkan masyarakat untuk meningkatkan protokol kesehatan. Dalam keterangan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (1/2/2020), Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan COVID-19, Reisa Broto Asmoro menyebut tingginya jumlah kasus aktif membuat rasio pemanfaatan tempat tidur, ruang ICU, dan isolasi di rumah sakit sejumlah provinsi menjadi di atas 60 persen. Sejumlah provinsi yang memiliki rasio pemanfaatan tempat tidur, ruang ICU dan isolasi di atas 60 persen adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Bali. "Di Provinsi Kalimantan Timur rasionya 75 persen, Banten 75 persen, Jakarta 72 persen, dan Daerah Istimewa Yogyakarta 70 persen, di Bali 69 persen, di Jawa Barat 68 persen, di Sulawesi Tengah 63 persen, dan di Jawa Timur 62 persen," katanya. Sementara jumlah tenaga kesehatan yang ada saat ini tidak akan cukup jika kasus aktif Corona di Indonesia terus bertambah. "Meski Kementerian Kesehatan sudah mengerahkan lebih dari 30 ribu relawan tenaga kesehatan, Nusantara Sehat dan internship, namun tenaga medis dan tenaga kesehatan akan kewalahan jika angka ini terus bertambah," ujar bekas presenter televisi itu. Sejak awal tahun ini, kasus COVID-19 di Kaltim melonjak signifikan. Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim mencatat penambahan kasus rerata 500 kasus konfirmasi positif dalam sepekan terakhir. (lihat grafis) Pada Senin (1/2/2021), ada 366 kasus baru dengan jumlah kematian 14 kasus. Daerah dengan sebaran terbanyak ada di wilayah Balikpapan, Paser, Kutai Kartanegara dan Kutai Timur. Secara kumulatif, kasus COVID-19 di Kaltim telah mencapai 41.578 kasus. Sebanyak 32.911 kasus dinyatakan sembuh. Sementara pasien yang menjalani perawatan sebanyak 7.657 orang. Jika kondisi ini terus meningkat, maka rumah sakit (RS) dan tenaga kesehatan dikhawatirkan kolaps karena tak mampu menampung banyaknya pasien. Kepala Diskes Kaltim, Padilah Mante Runa melaporkan kondisi RS rujukan COVID-19 di Kaltim masih mampu menampung dan menangani pasien COVID-19. Namun, ia mengakui beberapa rumah sakit memang mulai kewalahan menangani lonjakan pasien. Seperti di RS Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan dan RSUD AW Syahranie Samarinda. "Ada beberapa RS yang sudah penuh. Terutama ruangan ICU (Intensive Care Unit)," ujar Padilah kepada Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com, Senin (1/2/2021). Dalam waktu dekat, pihaknya bersama para direktur RS akan mengupayakan untuk penambahan kapasitas ruang pasien COVID-19. Terpisah, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Syahranie (AWS), David Hariadi Mashoer mengatakan. Sejak Maret 2020 hingga pertengahan Januari 2021. Total pasien COVID-19 yang ditangani RSUD AWS. Sebanyak 2.595 pasien. Hal itu ia sampaikan, saat menerima kunjungan Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi pekan lalu. Dari jumlah itu, lanjut David, pasien meninggal dunia sebanyak 250 orang.  Terdiri dari pasien suspek 81 orang, terkonfirmasi 118 orang, dan meninggal negatif COVID-19 sebanyak 32 orang. Sementara terkait pelayanan penanganan pasien COVID-19 di RSUD AWS. David menyampaikan, jumlah perawat pelayanan dan penanganan COVID-19 di RSUD AWS sebanyak 394 orang. Yang tersebar di beberapa ruang penanganan dan isolasi pasien. "Sementara total perawat yang kami miliki ada 900 orang, ditambah 150 bidan sehingga total 1.050 orang," sebutnya. Jumlah kapasitas ruang penanganan COVID-19 di RSUD AWS ada 73 tempat tidur (TT). Yang terbagi di ruang isolasi sebanyak 53 TT, ICU Isolasi 7 TT, Instalasi Gawat Darurat (IGD) COVID 8 TT, dan kasus bayi-anak 5 TT. Pihaknya, berencana untuk menambah kapasitas ruangan untuk 50 TT isolasi dan 30 TT ICU.

PEJABAT BERAU MENINGGAL DUNIA

Seiring meningkatnya penyebaran virus, kematian pejabat akibat corona terus bertambah. Kemarin, Asisten III Sekretariat Kabupaten Berau, Ahmad Ismail meninggal dunia, dengan status pasien terkonfirmasi. Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Berau, Iswahyudi mengatakan, almarhum dinyatakan terkonfirmasi COVID-19 pada 25 Januari lalu. Berdasarkan hasil percakapan antara pihaknya dengan almarhum, yang baru tiba dari Samarinda. “Beliau tercatat sebagai pelaku perjalanan. Dan memang juga beliau mengaku setibanya di Berau muncul gejala. Jadi beliau memperkirakan terpapar di Samarinda,” ujarnya kepada Disway Berau, Senin (1/2/2021). Lanjutnya, setelah melakukan perjalanan dinas tersebut, almarhum melakukan swab antigen dan hasilnya reaktif atau positif. Walaupun reaktif, almarhum tidak langsung melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Kendati demikian, langsung melakukan isolasi mandiri. Setelah gejala yang muncul cukup berat, bahkan mengakibatkan almarhum susah tidur, langsung diarahkan untuk tes PCR. Dan benar saja, hasilnya menunjukkan bahwa yang bersangkutan positif COVID-19. “Setelah dinyatakan terkonfirmasi, Almarhum langsung mendapat penanganan. Namun, kondisinya tak kunjung membaik,” jelasnya. Setelah beberapa hari menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD dr Abdul Rivai, almarhum mengalami gagal napas, serta saturasi oksigen dalam darah juga terus menurun. Sehingga, tak dapat tertolong. “Beliau meninggal di usia ke 59 tahun. Dinyatakan meninggal dunia pukul 05.30 Wita,” ungkapnya. Dikatakannya, Dinas Kesehatan akan menjadwalkan swab terhadap keluarga almarhum, sebagai tindak lanjut screening pasien terkonfirmasi positif. “Besok kami swab, terutama istrinya,” tegasnya. Selain Asisten III Setkab Berau, Iswahyudi menyebut ada pasien lain yang juga meninggal dunia. Yakni, MK (Berau-2.363). Almarhum berdomisili di Sambaliung, dinyatakan meninggal sekira pukul 06.05 Wita. “Jadi hari ini (kemarin, Red.) ada 2 yang meninggal dunia,” bebernya. Keduanya dikebumikan di Taman Pemakaman Pasien COVID-19, Jalan Bukit Ria, Gunung Panjang. Sekira pukul 14.00 Wita. “Untuk almarhum Pak Ismail, jenazah beliau dilepas oleh Bupati Berau, Agus Tantomo dan dihadiri juga oleh Asisten I, Datu Kesuma serta Direktur RSUD dr Abdul Rivai,” tuturnya. Sementara itu, Bupati Berau, Agus Tantomo mengaku, jika Ismail adalah sosok yang baik dan pekerja keras. Sehingga pihaknya merasa kehilangan. “Saya berharap keluarga yang ditinggalkan bisa ikhlas dan tabah melepas beliau. Dan doakan beliau beristirahat dengan tenang serta diterima ibadahnya,” harapnya Lanjutnya, ajal bisa datang tanpa diduga. 9 Januari, Agus mengaku bertemu dengan almarhum di acara pelantikan. “Dan saat dinyatakan positif beliau juga sempat menghubungi saya melalui WA. Ini sekaligus menjadi pengingat kita bahwa COVID-19 sudah banyak memakan korban. Hal yang paling sulit ditangani bahwa masyarakat tidak sadar bahaya virus ini. Perlu saya katakan semoga masyarakat yang tidak percaya dapat pelajaran,” tandasnya. (krv/fst/app/yos)
Tags :
Kategori :

Terkait