Thohari Aziz Tulis Mimpinya untuk Balikpapan dalam Sebuah Buku
Selasa 02-02-2021,11:21 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny
Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Hampir sepekan kepergian salah satu putra terbaik Balikpapan, Thohari Aziz. Mendiang semasa hidupnya sudah merangkum banyak cita-cita. Tentu saja untuk masyarakat Balikpapan. Yang sudah ia tulis dalam sebuah buku. Jauh sejak kabar terpilihnya sebagai wakil wali kota Balikpapan.
"Alhamdulillah saya sehat." Kalimat itu yang terlontar pertama kali setelah hampir sepekan Risti Utami Dewi disibukkan dengan kegiatan paska pemakaman mendiang suaminya.
Bahkan hingga Minggu (31/1/2021) lalu, Risti masih menerima kerabat mendiang suaminya. Yang datang untuk menyampaikan rasa kehilangan dan belasungkawa di kediaman mereka di RT 38, Nomor 52, Jalan Sepinggan Baru, Balikpapan Selatan.
Wanita kelahiran Balikpapan 46 tahun silam itu mengaku mendapat didikan agar selalu tegar dalam setiap situasi.
"Pak Thohari selalu mengajari saya untuk mandiri, harus kuat, harus tegar. Mungkin karena latar belakang saya sebagai guru juga, Insyaallah saya bisa menata hati," ucapnya.
Saat ini ia mengaku sudah bisa menerima keadaan yang menimpa keluarganya. Begitu juga dengan kedua anaknya, yakni Amru Revo Adianto dan Rafief Baskoro Fanani. Sang kakak bahkan mengimami salat jenazah, sesaat sebelum diantarkan ke pemakaman.
"Tapi anak saya yang bungsu ini kan dekat dengan ayahnya. Ya wajar kalau anak saya yang kecil ini masih suka menangis. Tapi saya selalu kasih penguatan, bahwa kita perbanyak doa, Insyaallah ayah husnul khatimah," urainya.
Ia mengisahkan, perjalanan hidupnya selama mendampingi tokoh PDI Perjuangan Balikpapan itu.
Risti dikenal sebagai salah satu tipe istri yang sangat mendukung Thohari dalam setiap langkahnya. Termasuk soal langkah politiknya selama berjuang bersama barisan akar rumput partai berlambang banteng itu.
Ia juga dikenal punya ikatan batin dengan PDIP. Lantaran selama mendampingi Thohari, selain kader PDIP, Risti ikut terjun di barisan sayap partai sebagai ketua perempuan perjuangan.
"Saya ini sama Pak Thohari dari bawah. Kami sudah mengalami suka dan duka bersama. Maksudnya sama-sama berjuang," ujarnya.
Selama mendampingi sang suamu, ia mengaku sering berbagi mimpi dan cita-cita. Dalam upaya membawa kesejahteraan bagi warga Balikpapan.
Bahkan tak jarang Risti diajak berkeliling daerah-daerah pelosok, seperti ke perkampungan warga Tana Toraja di kilometer 23, sebelah utara Balikpapan. Sampai meninjau permukiman warga di Gunung Tembak, di sisi timur Balikpapan.
"Dia (Thohari Aziz) punya angan-angan ingin membantu semua warga Balikpapan. Kita sudah memetakan. Setiap dapil itu beda perlakuannya," terangnya.
Kalau di daerah kota, masyarakatnya dinilai lebih modern dan mengalami perkembangan yang pesat di segala bilang. Sementara di wilayah timur lebih banyak petani. Ia mengutip kata-kata Thohari.
"Insyaallah, pelan-pelan kita akan menata, sehingga warga Balikpapan itu sejahtera," ujar guru yang mengajar di SD Negeri 013, Gunung Bahagia, tersebut.
Ia menyebut, Thohari Aziz rajin menulis. Semua permasalahan warga dan ide-idenya dicatat dalam sebuah buku. "Di dalam buku itu lengkap semua, bahkan sampai ada waktu dan tanggalnya. Buku itu menjelaskan langkah apa yang harus dilakukan untuk mencapai cita-citanya," terang Risti.
Risti enggan berkomentar saat ditanya kesiapannya menggantikan Thohari Aziz untuk mendampingi Rahmad Mas'ud. Menurutnya masih terlalu dini untuk berpikiran sejauh itu.
Namun demikian, ia beranggapan setiap individu boleh berpendapat terkait kondisi saat ini. Khususnya soal isu peta politik Balikpapan yang kian hangat setelah kehilangan sosok Thohari Aziz. Hal itu wajar dan sah-sah saja, katanya.
"Kami masih berduka. Banyak hal yang baru saya sadari sekarang. Bahwa Pak Thohari bukan hanya seorang pemimpin keluarga, suami, dan ayah dari anak-anak kami, tapi juga guru bagi saya," imbuhnya. (Ryan Amanta/eny)
Tags :
Kategori :