Perluas Jaringan dan Inovasi, Cara Pengrajin Batik Arnesta Bertahan di Tengah Pandemi

Minggu 31-01-2021,20:35 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Pelaku usaha batik tengah berjuang di tengah pandemi COVID-19. Pandemi yang terjadi memukul usaha batik, termasuk yang bergerak di usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Seperti diungkapkan Ronest Triyono, pemilik Arnesta Batik.

Rones menuturkan, kondisi penjualan batik saat pandemi COVID-19 turun drastis. Hal itu membuat pembatik memutar otak sehingga tetap mendapatkan penghasilan. "Bisa dikatakan penurunan hingga 50 persen lebih dari normal. Hal ini menyebabkan produksi terhenti, hanya berjalan merambat," kata Ronest Triyono saat dijumpai di Griya Batiknya, Minggu (31/1) kemarin. Ia mengatakan, usaha batik terdampak pandemi pembatasan aktivitas dilakukan. Mengingat, konsumennya berasal dari sekolah, pemerintahan, perkantoran dan pengunjung wisata yang datang ke Balikpapan. Maka secara otomatis usaha batik pun turut terdampak. Bahkan hingga kini pariwisata juga belum pulih, kunjungan turun drastis. Kunjungan turis domestik dan internasional juga turut pengaruhi usaha batik. "Turis dosmetik dan internasional hampir tidak ada," kata dia. Kemudian sekolah juga dilakukan daring. Akibatnya pemesanan seragam dari sekolah juga tak ada. Dalam sebulan sebelum pandemi, penjualan batik printing sekitar 3.000-5.000 meter. “Kalau sekarang paling ratusan meter hingga 1.000 paling banyak. Kalau batik tulis, sekitar 60-an pcs per bulan. Di mana biasanya bisa 100-300 pcs. Kalau dulu pariwisata di Bali bagus, sekarang anjlok,” paparnya. Sedangkan harga per meter berkisar Rp 80 ribu, untuk batik printing. Batik cap dari Rp 280 ribu-Rp 400 ribuan per pcs. Sementara batik tulis harganya mulai dari Rp 620 ribuan per pcs. Dampak dari penjualan yang turun tersebut. Dengan terpaksa pihaknya harus mengurangi karyawan. “Dari sebelumnya 5 orang, kini hanya saya dan satu orang, jadi kami hanya berdua,” tandasnya. Ronest mengatakan, pengusaha batik pun berupaya bertahan di masa pandemi ini. Dengan berbagai cara seperti menjual masker kain batik, paket batik dan ada yang beralih usaha lain. "Cara saya dengan memesan batik dan dijahit sekaligus dalam satu paket akan mendapat bonus masker senada dari seragam. Kemudian penjualan dilakukan online," sebutnya. Selain mengandalkan online, penjualan offline juga tetap dilakukan. “Paling hanya suvenir sama uniform. Suvenir untuk kantor kalau ada tamu, bukan pengunjung yang sengaja wisata karena wisata sudah kosong,” tukas Ronest. Selain mengandalkan penjualan online. Pihaknya juga berupaya memperluas jaringan dengan masuk ke sejumlah komunitas dengan memperkenalkan batik. “Saya maunya ke beberapa kota, tidak hanya Balikpapan. Tapi karena COVID-19 terpaksa harus mengandalkan online. Karena itu, saya berpikir out of the box. Biasanya saya jual ke lingkup Balikpapan dengan motif lokal, sekarang tidak,” tuturnya. Disinggung mengenai bantuan permodalan. Menurutnya, saat ini belum tertarik untuk memanfaatkan permodalan meskipun suku bunga turun. “Bantuan yang dibutuhkan bukan permodalan, tapi pasarnya. Kalau saya dikasih modal untuk produksi tapi tidak ada yang beli. Akhirnya menumpuk stok,” tuturnya. Untuk itu, pihaknya berharap dengan pelaksanaan vaksinasi akan memberikan dampak pada dunia usaha dan pariwisata. Tentang Arnesta Batik Lahir di Kampung Batik Trusmi, Cirebon, Jawa Barat. Memulai hasrat membatik di Balikpapan, Kalimantan Timur pada 2001. Itulah Ronest Triyono dengan Arnesta Batik. Batik Arnesta muncul pada 2001. Begitu menginjakkan kaki ke Balikpapan, ia pun langsung mengagumi kekayaan alam Benua Etam. Di sisi lain, Ronest juga memiliki hobi menggambar dan mendesain. Batik Arnesta mengambil tema-tema kombinasi pesona Balikpapan. Pakis Balikpapan, tanduk rusa, buah naga, kapal, gelombang, pesona bawah laut. Pola ini dipadukan dengan unsur Dayak untuk memperkuat unsur Kalimantannya. Beberapa motif Arnesta yang sudah cukup dikenal antara lain Pesona Balikpapan yang menonjolkan kekayaan flora. Motif ini mendapat pengakuan pemerintah. (fey)
Tags :
Kategori :

Terkait