Dibeli Tunggu BTT

Jumat 29-01-2021,09:57 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG REDEB, DISWAY – RSUD dr Abdul Rivai, sedang kekosongan cartridge untuk Test Cepat Molukuler (TCM) COVID-19. Selama ini bergantung pasa suplai dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sepertinya itu tidak terjadi lagi.

Direktur RSUD dr Abdul Rivai, Nurmin Baso mengatakan, ada distributor yang telah menjual cartridge TCM untuk tes COVID-19 di Jakarta. Dan berencana membeli melalui distributor tersebut. “Kami ingin beli untuk persiapan diagnosa pasien,” ujarnya kepada Disway Berau, Kamis (28/1). Diungkapkan Nurmin, untuk harga satuan cartridge berkisar Rp 550-600 ribu. “Nah ini kami mau beli 100 cartridge dulu, rencananya begitu,” katanya. Untuk pembelian cartridge, pihaknya akan menggunakan anggaran dari Belanja Tak Terduga (BTT). Namun, BTT tahun lalu sudah dikembalikan semuanya, sehingga pihaknya harus mengajukan kembali untuk anggaran tersebut.“Yang lalu sudah kami kembalikan ke Kasda (kas daerah),” ungkapnya. Sementara itu, masih menghitung perkiraan kebutuhan anggaran untuk BTT. Sesuai dengan instruksi bupati, pihaknya akan mencatat kebutuhan hingga satu tahun. “Nah, kami belum tahu juga berapa nanti yang akan kami ajukan. Karena, dari pak bupati minta untuk kebutuhan satu tahun,” tegasnya. BTT itu nantinya tidak hanya untuk RSUD dr Abdul Rivai. Namun, anggaran itu juga akan dialokasikan untuk Rumah Sakit Darurat COVID-19. “RS Darurat itu masih dibawah RSUD dr Abdul Rivai, jadi memang kami juga yang menganggarkan,” bebernya. Nurmin juga menjelaskan, bahwa saat ini progres pembangunan laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) telah mencapai 88 persen. “Tersisa 12 persen lagi, maka laboratorium itu siap diisi alat,” imbuhnya. Untuk kelanjutan pembangunan laboratorium itu pun, kata dia, akan menggunakan BTT. Karena, alat yang akan dibeli merupakan kebutuhan pemeriksaan pasien COVID-19. “Tinggal nunggu approve anggaran BTT saja. Kalau sudah selesai maka akan dilanjutkan. Dan kami juga sedang menunggu pemeriksaan dari inspektorat itu rampung,” tandasnya. Seperti diketahui sebelumnya, ada pasien yang bergejala COVID-19, antre menunggu hasil swab dari klinik swasta, lantaran kekosongan cartridge TCM RSUD. Mereka terpaksa menunggu di lorong atau koridor ruangan, lantaran belum diketahui status penyakitnya.*/fst/app
Tags :
Kategori :

Terkait