Samarinda, nomorsatukaltim.com – Komika Boris Bokir pernah punya pengalaman aneh bin ajaib ketika masih kuliah dulu. Saking seringnya pergi dari rumah. Orang tuanya sampai tidak memberi tahu dia sewaktu pindah rumah.
Selepas SMA, Boris mengakui kalau ia menjadi sangat bandel. Kebebasan yang ia dapatkan saat memasuki dunia kuliah. Ia salah gunakan untuk melakukan berbagai kenakalan.
Saking bandelnya, Boris memilih untuk tinggal di kos dekat kampusnya. Padahal jarak antara kampus dan kediamannya dekat saja. Bisa diakses lewat satu trayek angkot. Tapi supaya bisa lebih suka-suka. Boris minta untuk dibukakan kamar kos di dekat tempat kuliahnya.
Tapi saat itu Boris masih sering tinggal di rumah. Ke kos hanya sesekali saja untuk um um um.
Nah, cerita aneh ini bermula ketika Boris mulai coba-coba untuk jarang pulang ke rumah orang tuanya. Yang berada di Kota Bandung itu.
“Awalnya kan kita coba-coba sehari dua hari. Kok gak dicariin. Berarti di ACC kan ini? di hari ketiga baru ditanya, mana kok gak pulang?” ceritanya.
Karena merasa dibolehkan saja oleh orang tuanya. Boris coba untuk keluyuran lebih lama lagi.
“Coba lagi sampai 5 hari, fine-fine aja. Mulailah seminggu. Seminggu itu adalah normal, gak pulang,” katanya.
“Coba dua minggu. Kok gak dicariin juga. Asyik juga (tertawa). Tapi duit dikasih terus. Buat ongkos. Jadi sekalinya pulang itu minta uang,” tambahnya.
Lalu suatu ketika. Saat Boris tidak pulang ke rumahnya selama dua bulan. Tanpa ia tahu orang tuanya sudah pindah rumah. Maka ketika Boris pulang, ia kaget bukan kepalang. Karena rumahnya sudah berubah menjadi minimarket modern.
“Pengen balas dendam. Karena gue gak care sama keluarga, gitu,” jelas Boris.
Di tengah kebingungan. Boris lalu menelepon ibunya. Telak saja, Boris dimarahi lebih dulu oleh ibunya. Yang menganggap sang anak sudah kelewat batas itu. Sebelum akhirnya memberi tahu alamat baru rumah mereka. Yang masih berada di kawasan Bandung juga.
Karena rumah sebelumnya itu disewakan untuk dijadikan mini market modern.
“Ma, kok sudah jadi supermarket ini (tertawa terbahak). Sebenarnya sebelum telepon itu agak malu. Masa iya nanya rumah sendiri ke orang tua. Tapi besokan itu sudah bayaran kuliah. Mau gak mau harus minta duit,” ceritanya.
Setelah diberi tahu alamat rumah barunya. Boris yang ketika itu masih menggunakan sepeda motor. Dituntun lewat telepon untuk menuju rumahnya sendiri. Di momen itu Boris seperti merasa gila. Aneh saja mengalami momen seperti itu.
“Pas masuk rumah, ‘Ma, kamar aku di mana?’ kamar gue emang kebagian kamar sisa,” kenangnya geli.