Aroma Tak Sedap di Pantai Manggar

Senin 25-01-2021,09:31 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Hujan yang kerap terjadi akhir-akhir ini, menyebabkan kondisi kurang nyaman di kawasan Pantai Manggar, Balikpapan Timur. Ya, bau ikan asin sering kali tercium dan mengganggu aktivitas warga sekitar. Utamanya, bagi pengunjung yang berwisata ke pantai itu.

Sebagai solusinya, anggota Komisi IV DPRD Balikpapan Suryani sudah mengusulkan pengadaan alat pengeringan ikan. Alat yang ia maksud berupa oven berskala besar. Ini untuk mempermudah pengolahan pembuatan ikan asin, sebagai salah satu produk unggulan masyarakat nelayan di pesisir timur Balikpapan. Khususnya nelayan yang ada di RT 36, Manggar Baru, Balikpapan Timur. "Lahannya sudah ada yang mau menyediakan," ujarnya, saat dihubungi, Minggu (24/1/2021). Usulan itu berdasar keluhan pengunjung objek wisata Pantai Segara Sari Manggar, yang kerap mencium aroma tak sedap yang dihasilkan dari proses pengeringan secara manual. Para nelayan menjemur ikan-ikan hasil tangkapannya hanya mengandalkan panas matahari untuk proses pengeringan. "Kalau sudah hujan begini (terjadi pembusukan) imbas baunya ke mana-mana, ke pantai kita, ke pariwisata kita," ujarnya. Ia menyebut, usulan pengadaan oven itu sudah sejak lama disampaikannya kepada Pemprov Kaltim. Termasuk disampaikan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di tahun 2020. Usulan itu juga sudah disampaikan kepada para perwakilan Balikpapan yang kini duduk di DPRD Kaltim. Namun belum mendapat respons positif. "Ini masih wacana juga, tapi sudah ada tokoh masyarakat di sana yang mau menyediakan lahan dan coba-coba membangunkan oven," terangnya. Tokoh masyarakat itu biasa disapa Haji Galali. Warga RT 40 yang berdampingan dengan nelayan di RT 36, Manggar Baru. "Alhamdulillah kalau ada tokoh yang mau membantu," katanya. Sementara itu, tokoh nelayan di Manggar, Sakkirang, menyebut terdapat dua kolompok nelayan yang mengelola pembuatan ikan asin. Yakni para nelayan itu sendiri, dan ada juga yang mengumpulkan ikan dari hasil tangkapan para nelayan. "Kalau kita di sini pengeringan ikan itu masih alami (tradisional)," ujarnya, saat dihubungi, kemarin. Menurutnya ada lagi suatu lokasi di bibir Pantai Manggar, jauh di ujung gang Tempat Pendaratan Ikan (TPI). Lokasi tersebut mengelola proses pengeringan ikan dengan skala cukup besar. Di tempat itulah yang sering mengeluarkan bau yang cukup menyengat. Ia menyebut, memang sudah selayaknya ada upaya untuk mencarikan solusi permasalahan itu. Mengingat posisi Pantai Manggar yang menjadi sarana pariwisata, bersentuhan langsung dengan mata pencarian nelayan sekitar. (ryn/dah)
Tags :
Kategori :

Terkait