Samarinda, nomorsatukaltim.com – Pekan Olahraga Nasional (PON) Oktober nanti berpotensi berjalan tidak meriah. Seperti biasanya. Karena wacana digelarnya PON tanpa penonton mulai muncul. Seiring pandemi COVID-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Berkaca pada lanjutan kompetisi Liga Indonesia yang mentok diperizinan. Gelaran multi ajang tersebut bisa saja turut terdampak. Walau kemungkinan kecil ditunda lagi. Tapi teknisnya saja yang akan diperketat. Karena pada beberapa pertandingan sendiri sudah melibatkan banyak orang. Dari atlet, pelatih, wasit, serta perangkat pertandingan lainnya.
Menanggapi isu PON tanpa penonton yang berkembang belakangan. KONI Kaltim dengan tegas mengungkapkan, yang penting PON tetap terlaksana. Tidak lagi ditunda seperti sebelumnya. Soal teknisnya, biar KONI Pusat saja yang mengaturnya.
“Saya kira kalau itu menjadi keputusan pusat. Tidak masalah, tidak menjadi halangan bagi Kaltim untuk terus berprestasi ya, saya kira tidak masalah tanpa penonton,” Kata Wakil ketua II kONI Kaltim, Sumarlani.
Lagian, kata Sumarlani. Jika benar digelar tanpa penonton. Kondisi itu akan sedikit menguntungkan kontingen tamu. Kaltim salah satunya. Karena tekanan dari penonton yang mayoritas adalah pendukung tuan rumah akan berkurang. Sehingga atlet bisa lebih fokus saat bertanding.
“Justru menjadi satu peluang untuk meraih prestasi setinggi-tingginya dengan minimnya penonton di sana. Mengurangi tensi di tengah lapangan, murni bertarung di sana,” tambahnya.
Walau memang menguntungkan bagi tim tamu. Bertanding tanpa penonton bisa saja menghilangkan gairah dan menurunkan adrenalin. Yang kadang kala bisa mempengaruhi mood atlet ketika bertanding. Soal itu, Sumarlani menganggap bukan masalah.
Karena yang terpenting adalah venue dan suasana pertandingan bisa kondusif. Tenang dan nyaman. Itu saja sudah cukup bagi atlet.
“Saya kira atlet-atlet kita tidak ada masalah ya, karena memang euforia juga menjadi salah satu kriteria utama soal semangat atlet. Tapi terlepas dari itu, tingkat kenyamananlah yang paling penting,” pungkasnya. (frd/ava)