Akses Jalan KPI Kariangau Butuh Rp 380 Miliar

Senin 11-01-2021,00:33 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Sebagai akses penting menuju Kawasan Peruntukan Industri (KPI) Kariangau, Jalan Salok Baru butuh perhatian semua pihak.

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Upaya mempercepat pertumbuhan perusahaan dan menjadikan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) Kariangau terus dilakukan Pemerintah Kota Balikpapan. Percepatan tersebut dengan mengharapkan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Salah satunya berharap mendapatkan dukungan anggaran percepatan peningkatan jalan Salok Baru sebagai jalan poros KPI Kariangau. Jalan Salok Baru dulunya dikenal dengan Jalan Salok China. Pembukaan jalan sendiri telah dilakukan pemerintah kota bekerja sama dengan TNI-AD. “Untuk percepatan tumbuhnya perusahaan di KPI Kariangau diharapkan dukungan penuh dari Pemprov Kaltim. Karena KPI Kariangau selain menjadi Kawasan Strategis Provinsi juga sebagai perwujudan visi dan misi Provinsi Kaltim 2018-2023,” kata Rizal Effendi usai penandatanganan berita acara serah terima Corporate Social Responsibility (CSR) peningkatan jalan dan penyediaan listrik PJU di jalan poros Kawasan Peruntukan Industri (KPI) Kariangau, baru-baru ini. Menurut Peraturan Daerah (Perda) Kota Balikpapan Nomor 12 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Balikpapan Tahun 2012-2032. Serta Perda Provinsi Kaltim Nomor 1 Tahun 2016 tentang RTRW Provinsi Kaltim Tahun 2016-2036. KPI Kariangau salah satu Kawasan Strategis Kota Balikpapan sekaligus Kawasan Strategis Provinsi Kaltim dari sudut kepentingan ekonomi. Kawasan tersebut memiliki luas mencapai + 3.565 hektare (ha) setelah sebelumnya hanya seluas + 1.989 ha sebagaimana Perda Kota Balikpapan Nomor 5 Tahun 2006 tentang RTRW Kota Balikpapan Tahun 2005-2015. Pada 2021, Rizal menyebut Pemkot Balikpapan akan melakukan peningkatan jalan dengan pagu anggaran Rp 9 miliar. “Akan diprioritaskan pada segmen kawasan RT 08 Kelurahan Kariangau,” tandasnya. Dalam percepatan pembangunan KPI Kariangau. Perusahaan-perusahaan yang berada di Jalan Salok Baru juga ikut bahu membahu. Memelihara jalan yang kondisinya masih berupa tanah dengan pengerasan agregat dan penyiraman air untuk mengurangi debu di kawasan permukiman. Pada 2020 beberapa perusahaan setempat bersama pemkot menjaga komitmen untuk melakukan pemeliharaan jalan. Khususnya pada ruas jalan yang belum dilakukan peningkatan jalan secara permanen oleh pemerintah kota. Antara lain melakukan peningkatan jalan dengan lebar 10 meter sepanjang ± 2,6 kilometer (STA 0+000 s/d STA 2+600). Dengan nilai total estimasi mencapai Rp 7,75 miliar. Yang didapatkan dari upaya patungan oleh beberapa perusahaan. Yaitu, PT Kutai Refinery Nusantara, PT Interport Mandiri Utama, PT Petrosea Tbk, PT Galangan Balikpapan Utama, PT Balikpapan Environmental Services. Untuk penyediaan listrik, sebanyak 33 titik lampu LED 60 watt telah terpasang. Dengan estimasi energi listrik sebesar 900 kWh atau senilai Rp 1,47 juta. Yang merupakan kontribusi dari PT Kariangau Power. Sebelumnya pengadaan sudah dilakukan Dinas Perhubungan Kota Balikpapan melalui bantuan keuangan provinsi. “Sisa kebutuhan anggaran untuk peningkatan Jalan Salok Baru adalah sebesar Rp 380 miliar,” kata orang nomor satu Kota Balikpapan ini.

15 Perusahaan dalam 15 Tahun

 Selama 15 tahun, jumlah perusahaan yang beroperasi di KPI Kariangau baru 15 perusahaan. Berdasarkan lokasi perusahaan lebih banyak berada di sebelah selatan jalan pendekat Terminal Peti Kemas Kariangau ke arah Tanjung Batu, Yakni sebanyak 13 perusahaan. Sedangkan ke arah Jembatan Pulau Balang hanya 2 perusahaan. Hal ini karena adanya infrastruktur Jalan Salok Baru dengan panjang sekitar 7,6 km dan lebar 10 meter dan 12 meter dalam proses pengerjaan. Rizal menilai dengan jumlah 15 perusahaan dalam kurun waktu 15 tahun tersebut perkembangannya sangat lambat. Hal itu karena belum adanya akses jalan ke arah Jembatan Pulau Balang. “Harapannya dapat segera terealisasi dengan pembangunan jalan pendekat ke Jembatan Pulau Balang,” harapnya. Selain itu, Pemkot Balikpapan juga sangat berharap agar Pemprov Kaltim dapat membantu percepatan pembangunan KPI Kariangau secara keseluruhan. Di antaranya mempercepat penyelesaian jalan akses Jembatan Pulau Balang, mendorong PT KKT untuk meningkatkan kegiatannya sesuai master plan pada sisa tanah yang belum dimanfaatkan. Dan melaksanakan direct call melalui TPK Kariangau secara berkelanjutan. (fey/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait