Kalah Bersaing Karena Kemasan
Selasa 05-01-2021,22:58 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens
Kutim, nomorsatukaltim.com – Hasil tambak ikan di Kutai Timur (Kutim) kerap tidak terserap pasar dengan maksimal. Lantaran petani tambak masih belum bisa memasarkan hasil budidaya dengan baik. Lantaran kemasan bahan olahannya hanya dibuat sederhana.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutim, Ayub mengatakan, dirinya telah mengetahui persoalan tersebut. Langkah perbaikan pun telah diambil sejak tahun 2019 lalu. Memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) beberapa petambak mendapatkan pelatihan kemasan. “Mereka (perusahaan) hanya melatih saja. Sementara untuk sasaran kami yang tetapkan,” ucap Ayub.
Ada sekitar 4 desa kini sudah mendapatkan teknik pemasaran dan cara pengemasan. Seperti Desa Selangkau, Bual-bual, Muara Bengalon, Teluk Pandan yang mendapatkan pelatihan tersebut. Desa tersebut memiliki petambak dengan jumlah banyak. “Kami pilih yang memang kelompok petambak skala besar. Tinggal kemudian di daerah lain yang kami sasar,” katanya.
Hasil olahan petambak rata-rata dari ikan Bandeng dan Cakalang. Diubah menjadi abon, kerupuk, pentol hingga presto. Dengan dibekali teknik kemasan dan pemasaran yang baik, diharap nilai ekonomis hasil tambak bisa meningkat. “Sehingga produksi tambak juga bisa berkelanjutan. Karena sebelumnya ini hasil olahan tak maksimal pemasarannya,” bebernya.
DKP Kutim juga menyiapkan satu program perikanan dan pariwisata. Desa Selangkau di Kecamatan Kaliorang jadi pilihan program tersebut. Baru berjalan Oktober 2020 lalu, program ini akan dijadikan destinasi wisata perikanan. Harapannya, hasil produk olahan tersebut juga bisa dijual di sana. “Jadi tempat wisata perikanan. Nah termasuk produk olahan dari daerah lain bisa dijual juga,” bebernya.
Selain itu, DKP Kutim juga berkomunikasi dengan beberapa pedagang besar di Surabaya. Kabarnya mereka juga bersedia untuk menerima produk olahan petambak dari Kutim. Oleh karena itu, ia ingin kemasan dari produk olahan itu juga sesuai standar. “Selain bagus, sesuai standar kami juga ingin produknya juga terus berlanjut. Ini yang terus kami siapkan,” tandasnya. (bct/sam)
Tags :
Kategori :