Tak Kantongi Hasil Rapid Test Antigen, Sejumlah Penumpang KM Lambelu Kebingungan

Senin 04-01-2021,20:19 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Sejumlah penumpang KM Lambelu di Pelabuhan Semayang Balikpapan kebingungan. Sebagian besar dari mereka belum mengetahui adanya penerapan syarat dokumen rapid test antigen untuk perjalanan laut menuju Sulawesi Selatan, Senin (4/1/2021).

Sejumlah penumpang ada yang pasrah dengan keadaan dan memilih berdiam diri saja di area Pelabuhan Semayang Balikpapan. Bahkan terdapat satu keluarga yang terdiri dari 14 orang ditolak oleh petugas pelabuhan, lantaran surat rapid test antibodinya tidak berlaku, alias harus antigen. "Kami dari Selayar, terus ke sini mau pulang tapi enggak bisa. Karena katanya sekarang itu sudah syaratnya antigen. Padahal surat kami ini rapid test (antibodi) dan masih berlaku," ujar Tasabah, salah seorang penumpang ditemui di Pelabuhan Semayang. Mereka tidak mau melakukan rapid test antigen lagi lantaran sudah tidak cukup dana. Di mana sekali rapid test antigennya sebesar Rp 250 ribu. Jika dikalikan 14 orang yakni sekitar Rp 3,5 juta. Hal ini pun membuat mereka memilih pasrah dan menunggu di area Pelabuhan Semayang. "Ya enggak ada uang lagi, pak, mau rapid. Karena kami berpikir surat rapid antibodi kami yang dari Sulawesi kan masih berlaku, ternyata di sini harus antigen," jelasnya. Hal lain juga dirasakan oleh satu keluarga lainnya, yang bahkan tampak kelelahan mondar-mandir untuk kembali mengurus rapid test antigen. "Saya mau ke Sulawesi tapi disuruhnya antigen. Kenapa enggak dibilang dari awal, kalau begini kita keluar uang lagi, ya jadi rugi. Kenapa pas beli tiket enggak dikasih tahu," ujar Wati. Bahkan tampak terlihat kepanikan dari penumpang asal Handil, yang datang melaju menggunakan angkutan trans daerah (Kol) tiba di pelabuhan. Mereka terkejut setelah diminta persyaratan rapid test antigen. Sehingga membuat tujuh orang penumpang tersebut harus kembali mengeluarkan biaya sebesar Rp 1.750.000 untuk tes antigen. "Capek Pak, kami dibikin bingung. Jadi tadi kami ke Rumah Sakit Tentara untuk antigen, keluar uang lagi Rp 1.750.000 untuk 7 orang. Eh, sekalinya ada juga tuh yang tidak pakai antigen boleh naik," ujar Saharudin, saat mengantarkan keluarganya berangkat. Lantaran terjadi kebingungan, petugas memberikan toleransi kepada penumpang yang hanya memiliki rapid test antibodi untuk tetap bisa berangkat dan masuk ke kapal. (Bom/zul)
Tags :
Kategori :

Terkait