Kepatuhan Di Tengah Pandemi

Kamis 31-12-2020,10:03 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TAHUN 2020 tinggal hitungan 1 hari, sesaat lagi kita menyongsong tahun baru 2021. Tentu banyak asa yang kita lambungkan di tahun baru ini. Di tahun 2020 kita telah berusaha hidup berdampingan dengan virus yang telah banyak memakan korban. Menurut catatan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional per 28 Desember 2020 tercatat sebanyak 719.219 kasus positif, 589.978 yang dinyatakan sembuh dan sebanyak 21.452 meninggal.

Di Kabupaten Berau sendiri kita disentak dengan rekor konfirmasi positif virus COVID-19 bisa mencapai 107 orang dalam sehari. Di mana hingga 29 Desember 2020 total yang dinyatakan positif sebanyak 1.058 kasus, yang masih menjalani perawatan sebanyak 404 orang dengan jumlah kasus meninggal sebanyak 15 orang. Pandemi ini memang belum berakhir, kita masih harus hidup berdampingan dengan virus menakutkan tersebut dengan waktu yang belum bisa ditentukan. Namun demikian, kita masih bisa mencegah penularan virus tersebut, salah satunya adalah dengan menerapkan pola hidup sehat dan mematuhi protokol kesehatan yang selalu diinformasikan secara aktif oleh banyak pihak yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Berdasarkan hasil Survei Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19 yang  dilakukan oleh BPS, merilis bahwa kepatuhan masyarakat memakai masker di luar rumah sebesar 91,98% untuk yang sering dan selalu memakai masker, sebesar 6% menyatakan jarang atau kadang-kadang saja memakai masker dan masih ditemukan sebesar 2,02% yang jarang sekali atau tidak memakai masker. Hasil survei ini juga menunjukkan, bahwa responden perempuan memiliki kepatuhan memakai masker yang lebih tinggi yaitu sebesar 94,8 % dibandingkan responden laki-laki yang sebesar 88,5%. (Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi, BPS  2020). Hal ini bisa disebabkan perempuan memliki rasa khawatir yang lebih besar dibandingkan laki-laki terhadap penularan virus tersebut, dan bisa juga disebabkan perempuan lebih telaten dan betah untuk memakai masker selama beraktivitas di luar rumah. Jika melihat berdasarkan kelompok umur, tingkat kepatuhan memakai masker tertinggi berada pada kelompok umur 44-60 tahun yaitu ada sebanyak 94 persen. Sedangkan persentase terendah terdapat pada kelompok umur 17-30 tahun yaitu ada sebanyak 90,1 persen. Selain itu berdasarkan hasil survei tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat kepatuhan menghindari kerumunan berdasarkan kelompok umur angka kepatuhan tertinggi berada pada kelompok umur di atas 60 tahun sebanyak 88,5 persen dan umur 46 – 60 tahun sebesar 81,9 persen. Sedangkan kelompok umur 17-30 tahun memiliki tingkat kepatuhan terendah dalam menghindari kerumunan, yaitu sebesar 64 persen. Hal ini menunjukkan bahwa mereka yang memiliki rentang umur 17 hingga 30 tahun, masih mengabaikan prokol kesehatan untuk menjaga jarak agar terhindar dari penularan virus COVID-19.  Selain itu, masih adanya kebiasaan pada rentang umur tersebut untuk selalu berkumpul menghabiskan masa luang bersama teman-teman sejawat. Salah satu protokol kesehatan selain menjaga jarak yang bisa diterapkan untuk menghindari penularan virus COVID-19 adalah mencuci tangan. Walaupun mencuci tangan bukan suatu terobosan baru untuk menjaga kebersihan, tetapi di masa pandemi seperti ini mencuci tangan adalah perilaku baru dan harus dilakukan di setiap saat ketika akan memulai aktivitas dan setelah beraktivitas. Berdasarkan hasil Survei Sosial Demografi Dampak COVID-19 2020 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik, sebanyak 80,2 persen responden menyatakan bahwa mereka sering/selalu mencuci tangan 20 detik dengan sabun. Jika dianalisis berdasarkan jenis kelamin diperoleh bahwa sebanyak 84,61 persen responden perempuan lebih disiplin dalam menjaga kebersihan dengan sering/selalu mencuci tangan dengan sabun dibandingkan responden laki-laki yang hanya sebanyak 75,74 persen. Hal tersebut disebabkan responden perempuan cenderung lebih khawatir terhadap kesehatannya dibandingkan responden laki-laki sehingga mereka lebih disiplin dalam menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan. Dampak dari adanya pandemi COVID-19, dirasakan oleh banyak pihak baik itu masyarakat, pemerintah atau badan usaha. Untuk badan usaha itu sendiri, hampir dirasakan dampaknya oleh semua sektor usaha. Beberapa sektor usaha mengalami penurunan produksi akibat penurunan penjualan hasil produksi sehingga mengakibatkan penurunan pendapatan usaha. Kalimantan Timur sendiri mengalami deflasi sebesar -0.46 persen yang disusul dengan penurunan indeks harga konsumen, berdasarkan hasil pantauan terkini BPS Kalimantan Timur di 10 Kabupaten/Kota, 4 di antara yang pelaku usahanya paling terdampak akibat turunnya permintaan konsumen di saat pandemi ini yakni Samarinda sebesar 78,05%, Bontang sebesar 75,56 persen, Balikpapan sebesar 75,27 persen dan Berau sebesar 74,51 persen  (Analisis Isu Terkini Provinsi Kalimantan Timur 2020, BPS). Tidak sedikit usaha yang harus gulung tikar, atau melakukan efisiensi biaya produksi dengan mengurangi jumlah tenaga kerja, pengurangan shift kerja hingga merumahkan. Hal ini tentunya berdampak pada penurunan pendapatan. Penurunan yang terjadi hampir disemua sektor badan usaha yang ada di wilayah Kalimantan Timur, memiliki andil terhadap pembentukan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur itu sendiri, di mana mengalami pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut (y-on-y) sebesar -5,46 pada kuartal dua dan -4,61 pada kuartal tiga. Kinerja ekonomi yang melemah ini menyebabkan kondisi ekonomi masyarakat ikut melemah, di mana dampaknya adalah peningkatan jumlah penduduk miskin dan jumlah pengangguran. Terlepas dari itu semua, kita boleh terpuruk tapi kita tidak boleh menyerah terhadap kondisi yang terjadi sekarang. Kepatuhan kita terhadap protokol kesehatan adalah syarat mutlak agar dapat terbebas dari pandemi ini, selalu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak adalah perilaku baru yang harus kita jalankan. Kita bisa terus hidup, bahkan bisa menjadi manusia yang lebih baik di peradaban yang semakin menjadi lebih baik di tahun-tahun mendatang. *)Statistisi Pertama BPS Kabupaten Berau
Tags :
Kategori :

Terkait