Pelaku Pariwisata Berharap Momentum Akhir Tahun

Rabu 16-12-2020,14:42 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Para pelaku usaha pariwisata sangat berharap banyak dari momentum libur akhir tahun ini. Begitu kata I Gusti Bagus Putra, sekretaris Dewan Perwakilan Daerah Association of the Indonesia Tours & Travel Agencies Kalimantan Timur (ASITA Kaltim).

Diterangkan olehnya, Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat luar biasa. Dan menjadi primadona bagi wisatawan Nusantara. Juga mancanegara. Alasannya, eksotis budaya Indonesia sangat kental. Apalagi di Bumi Etam. Menurut I Gusti Bagus Putra, tak salah jika pariwisata ditetapkan sebagai sektor utama ekonomi nasional. Walaupun di Kaltim sendiri belum termasuk 10 Bali Baru penunjukan dari presiden. "Tetapi animonya Pemerintah Provinsi Kaltim tinggi. Khususnya Dispar (Dinas Pariwisata) yang saat ini terus melangkah maju untuk melakukan promosi lebih tentang destinasi wisata Kaltim," ujarnya, Minggu (13/12/2020). I Gusti Bagus Putra, atau akrab disapa Putra melanjutkan, libur panjang bagi pegawai negeri sipil (PNS) memang sudah terlanjur dipangkas oleh pemerintah pusat. Namun dirinya, dan para pelaku usaha di sektor wisata Kaltim merasa yakin. Pemangkasan libur panjang akhir tahun tidak memengaruhi kondisi ekonomi di leading sector wisata. Masyarakat akan tetap berwisata karena menjadi kebutuhan sekunder untuk mencari hiburan. "Seperti di tempat wisata MLG (Mahakam Lampion Garden), baru-baru ini saya dengan kunjungan (mencapai) 600 orang," sambat Direktur PT. Nusantara Wisata Tour & Travel Samarinda ini. Lalu, mengenai ekowisata Kaltim, disampaikan Putra, dukungan pemerintah provinsi sangat maksimal. Seperti melakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk pengkajian mengembangkan ekowisata di Kaltim. Tak hanya itu, kata Putra, unsur terkait juga perlu dilakukan perhatian. Seperti bandara, pelabuhan, infrastruktur. Ia menyampaikan, bagaimana pun juga hal ini harus dilanjutkan kembali pengkajiannya. "Para kadispar kota dan provinsi harus bisa menyampaikan kajian-kajian dan ulasan kepada Kemenparekraf," tambahnya. Putra menyatakan, untuk pertumbuhan ekowisata Kaltim, awal Januari hingga Februari memang terjadi peningkatan 60 persen. Namun dari Maret dan April, penurunan drastis terjadi akibat pandemi, dan itu sangat signifikan. "Dengan nilai yang sama (60 persen), penurunan ekowisata Kaltim sampai segitu," katanya. Kemudian, ekowisata Kaltim menurut Putra saat ini mulai mengalami peningkatan. Dirinya melihat, pemerintah daerah saling mendukung satu sama lain. Apalagi dukungan tersebut juga langsung diberikan Dispar Kaltim. Beberapa lokasi yang menjadi tempat favorit wisatawan mancanegara (Wisman) seperti Wehea-Kelay, Prevab Mentoko, Kampung Merasa, dan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) juga tetap dinantikan. "Makanya ekowisata Kaltim ini sangat berharga, dinantikan oleh wisman, mungkin pembukaan izin untuk masuknya wisman bisa menjadi kabar sangat bahagia buat mereka (Wisman)," tandasnya mengakhiri. (nad/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait