Kelola Dana Pekerja secara Terukur

Kamis 10-12-2020,11:02 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

DILAKSANAKAN di Phnom Penh, Kamboja oleh National Social Security Fund Cambodia selaku tuan rumah, BPJAMSOSTEK dianugerahi penghargaan Investment Governance Award 2020 oleh ASEAN Social Security Association (ASSA) dalam gelaran ASSA Board Meeting 2020, Rabu (9/12).

Kegiatan dilaksanakan secara virtual melalui webinar ASSA Board Meeting dan dihadiri oleh seluruh negara anggota ASSA, yang berjumlah 10 Negara dan 20 institusi jaminan sosial. Penghargaan ini diserahkan secara virtual oleh Chairman ASSA, Managing Director dari Employee Trust Fund (ETF) Brunei Darussalam kepada Direktur Utama BPJAMSOSTEK, Agus Susanto yang didampingi jajaran Direksi. Agus Susanto berharap, penghargaan ini menjadi motivasi bagi semua pihak, terutama Direktorat Pengembangan Investasi BPJAMSOSTEK dalam mengedepankan pentingnya pengelolaan dana yang baik untuk memastikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada setiap pekerja. "Ini merupakan wujud apresiasi ASSA atas upaya BPJAMSOSTEK dalam mengelola dana pekerja secara terukur dan governance," papar Agus. Penghargaan diraih atas upaya dalam menegakkan prinsip kehati-hatian atau Good Governance (GG) dan bebas dari intervensi dalam penetapan kebijakan operasional investasi. Diantaranya, pengelolaan dana pekerja yang menggunakan mekanisme dynamic asset allocation dengan mempertimbangkan asset liability management. BPJAMSOSTEK juga telah memiliki protokol jika terjadi krisis investasi yang disebabkan kondisi perekonomian Indonesia. Serta mengimplementasikan ISSA Guidelines on Investment in the Social Security Funds, antara lain investment structures, principles and beliefs, investment strategy, investment processes, monitoring investment management, dan investment governance and investment performance. Monitoring dan supervisi selalu dilakukan secara terus menerus untuk memastikan kesesuaian regulasi. Seluruh aktivitas investasi selalu didokumentasikan dan dikelola dengan baik oleh manajer investasi sebagai bukti pendukung dan basis pelaporan data. Selanjutnya, Direktur Pengembangan Investasi Amran Nasution menambahkan, selain senantiasa menerapkan GG, pihaknya selalu berusaha melakukan efisiensi biaya. Seperti biaya transaksi untuk investasi saham, obligasi dan reksadana yang telah diterapkan sejak Maret 2017 silam. Besaran efisiensi transaksi yang dilakukan mencapai 50-75 persen. "Efisiensi ini perlu dilakukan karena dengan jumlah dana yang semakin besar maka perlu diimbangi dengan biaya transaksi yang semakin efisien. Dampak dari efisiensi ini sangat signifikan bagi peningkatan dana peserta," tambah Amran. Kinerja investasi dana pengelolaan  BPJAMSOSTEK juga tumbuh signifikan, tentu didorong oleh peningkatan iuran. Sehingga pertumbuhan dana kelolaan selama 5 tahun terakhir mencapai 109,4 persen CAGR (Compound Annual Growth Rate) atau dari Rp 206,05 triliun pada 2015, menjadi Rp 431,67 triliun pada 2019. Pada 30 November 2020, BPJAMSOSTEK mencatatkan total portofolio dana investasi berjumlah Rp 472,9 triliun dengan jumlah hasil investasi Rp2 8,9 triliun. Jika dibandingkan tahun lalu, pada periode yang sama, dana investasi tumbuh sebesar 12,9 persen dan hasil investasi tumbuh 8 persen. Sementara untuk Yield of Investment (YoI) yang diperoleh pada 30 November 2020 mencapai 7,29 persen (annualized). "Meski di tengah kondisi investasi global yang lesu akibat pandemi Covid-19, kami terus mengupayakan yang terbaik bagi peserta, dengan melakukan penempatan dana dengan tepat berdasarkan regulasi dan berpatokan pada Protokol Krisis Investasi," jelasnya. Amran menambahkan, investasi BPJAMSOSTEK turut mendukung likuiditas keuangan dalam negeri dan pertumbuhan ekonomi daerah dengan melakukan penempatan dana pada bank-bank Himbara dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) dengan total penempatan dana pada 30 November 2020 sebesar Rp 53,3 triliun atau setara 11,2 perseb dari total portofolio. Dia menjelaskan, bahwa BPJAMSOSTEK turut mendukung likuiditas pasar obligasi dalam negeri secara aktif melakukan pembelian obligasi pemerintah konvensional dan syariah dengan total penempatan dana pada 30 November 2020 mencapai Rp 307,6 triliun, atau setara 65 persen dari total portofolio investasi BPJAMSOSTEK. Begitu pula dengan bobot saham yang mayoritas ditempatkan pada saham kelompok LQ 45 yaitu sebesar 97,27 persen. “Kami juga selalu memastikan manajer investasi yang bekerja sama memiliki pengalaman yang sangat baik dan memiliki dana kelolaan terbesar di pasar modal, serta memenuhi sistem skoring internal BPJAMSOSTEK,” tuturnya. Agus menekankan, pengelolaan dana investasi yang transparan dan akuntabel sangat penting dilakukan agar kepercayaan publik terus terjaga. BPJAMSOSTEK selalu diawasi dan diaudit oleh lembaga-lembaga eksternal dan internal yang kredibel. Seperti Kantor Akuntan Publik (KAP), Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Tentunya pengawasan yang dilakukan lembaga-lembaga tidak lain untuk selalu memastikan pengelolaan dana sesuai dengan regulasi dan bebas dari konflik kepentingan. Semoga dengan adanya penghargaan ini, akan memperkuat  keyakinan para stakeholder bahwa pengelolaan dana yang dilakukan dengan sangat governance,” tutup Agus. Sementara itu, Kepala BPJAMSOSTEK Berau Bunyamin Najmi menanggapi, meski dimasa pandemi covid-19 dimana hampir seluruh sektor investasi melemah, BPJAMSOSTEK mampu membuktikan keandalan serta menjamin keamanan pada penempatan investasi yang dilakukan. “Dengan diberikannya penghargaan kepada BPJAMSOSTEK di tingkat Asean ini, menunjukkan bahwa BPJAMSOSTEK selaku salah satu Badan Jaminan Sosial Nasional sudah menerapkan prinsip kehati-hatian dalam hal penempatan investasi yang dilakukan. Dengan prinsip kehati-hatian ini penempatan investasi yang dilakukan sudah bisa dipastikan aman,” tutup Bunyamin. ***/JUN
Tags :
Kategori :

Terkait