Memelihara Solidaritas Lewat Komunitas Vespa, Pesec: 1 Vespa Sejuta Saudara

Minggu 06-12-2020,20:31 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

PPU, nomorsatukaltim.com - Rasanya semua pecinta otomotif sepakat. Vespa merupakan motor skuter paling legendaris. Yang punya penggemar tersendiri di seluruh dunia. Termasuk di Tanah Air.

Fun factnya, jumlah pecinta Vespa di Indonesia menempati peringkat kedua dunia. Di bawah negeri asal Vespa, Italia.

Sejak pertama kali hadir pada era 1940-an, hingga kini kendaraan ikonik ini telah hadir dalam berbagai model dan tipe. Baik yang 2-tak maupun 4-tak, yang baru-baru keluar belakang. Dari yang manual hingga matik.

Untuk yang jadul-jadul itu, masih diburu oleh para pecintanya. Walau perawatannya mahal dan cenderung rewel. Tapi tak menurunkan minat mereka berburu Vespa yang porsnelingnya di stang itu.

Tak mudahnya memelihara Vespa ini jadi salah satu alasan menjamurnya komunitas Vespa di Indonesia. Selain untuk saling bertukar informasi, tentu komunitas itu juga jadi wadah menyatukan hobi berkendara jarak jauh, alias touring.

Di PPU, komunitas Vespa yang paling aktif adalah Penajam Scooter Club (Pesec). Berdiri pada Januari 2010 lalu. Kala itu hanya berangotakan 9 orang. Ada namanya Atmo, ketuanya. Rudy Koplax, Bimo, Roni, Sadam,  Kurnia, Torix, Prasetiawan dan Achmad Fitriyadi, yang saat ini menjabat sebagai sekretaris Pesec.

"Latar belakang berdirinya Pesec karena ada kesepakatan, bahwa setiap daerah harus dapat membentuk klub Vespa. Barulah diakui di Kalimantan Timur dan masuk dalam anggota scooter bersatu," kata Plh Ketua Pesec, Fitriyadi.

Komunitas di tiap daerah itu penting. Sangat penting. Jika saat tour, dan ada masalah pada kendaraan (trouble) di tengah jalan, maka tidak lagi kesulitan. Ada kawan yang bisa membantu, memperbaikinya, mendapatkan spare part Vespa, atau minimalnya sekedar menemani kemogokan itu.

"Lucunya, yang mogok 1, yang bantu banyak. Dan mereka semua menepi tanpa diaba-aba," jelasnya.

Memang, kalau sudah touring, bukan hanya di dalam daerah lagi, tapi lintas daerah. Tidak hanya dalam pulau, tapi juga luar pulau.

Makanya, ada juga motto para skuteris di Indonesia, yang juga jadi asas Pesec. "Satu Vespa Sejuta Saudara". Jadi jika ada yang masuk wilayah PPU, sudah ada "tuan rumah" yang stand by untuk menyambutnya. Pun memantau keberadaan dan keadaan kawan-kawan yang sedang touring.

Sudah bisa ditebak rahasia kekompakan para pecinta Vespa ini. Yang membuat komunitas ini semakin besar. Yaitu solidaritas.

Sebagai suatu komunitas, ajang kopi darat (kopdar) biasanya kerap dilakukan. Tidak hanya berkumpul dengan sesama anggota dalam satu komunitas, klub-klub Vespa ini juga berkumpul dengan sesama anggota lintas komunitas.

Begitu pun Pesec. Bermarkas di Kelurahan Lawe-Lawe. Biasanya di situ mereka berkumpul (eh, tapi sebelum masa pandemi). Tak jarang setelah itu mereka test drive tipis-tipis. Pokoknya ke tempat yang ramai. Penajam, Petung, Waru, Babulu. Kadang ada saja mereka di pinggir jalan.

Adi Kutu, nama karibnya, menjelaskan kegiatan itulah yang biasa dimanfaatkan untuk saling sharing. Soal pengalaman. Merawat Vespa, memperbaikinya, jual-beli hingga ke program sosial yang akan mereka lakukan. Malahan sampai menggelar diskusi-diskusi yang bahasannya urusan negara.

Pesec sendiri memang tidak hanya bergerak secara otomotif. Orang-orang di dalamnya juga memiliki kesadaran sosial di tengah masyarakat. Karena memang itu sejatinya marwah yang dijunjung tinggi paguyuban Vespa.

Tags :
Kategori :

Terkait