Targetkan Cetak Rekor Migas

Jumat 04-12-2020,22:15 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Jakarta, nomorsatukaltim.com – SKK Migas akan memulai langkah identifikasi kebijakan dan strategi.  Untuk meningkatkan investasi di hulu migas Indonesia dari kondisi dunia yang semakin kompetitif.

Lalu, meningkatkan kolaborasi antara investor dan pemangku kepentingan. Sehingga diperoleh kesepakatan program kerja bersama. Hal ini dipaparkan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto sebagai langkah mendukung tercapainya Rencana Strategis IOG 4.0. Yang disampaikan dalam 2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas secara virtual, Rabu (2/12). Langkah selanjutnya, masukan dari pemangku kepentingan terhadap rencana strategis IOG 4.0 untuk dapat mempercepat implementasinya. “Keempat, pemberian penghargaan atas pencapaian kinerja KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) di dalam industri hulu migas,” sebut Dwi, yang disaksikan ribuan peserta. Diskusi konvensi ini akan digelar tiga hari. Sejak 2 sampai 4 Desember besok melalui daring. Diskusi akan fokus pada empat tema. Yaitu Leadership Commitment.  Yakni untuk mendukung industri migas sebagai pilar utama dalam pembangunan perekonomian nasional. Memahami perubahan sektor migas untuk mencari terobosan dalam menarik investasi dan memperbaiki kolaborasi. Kemudian, beradaptasi terhadap perubahan dan tercapainya kemandirian migas untuk Indonesia. Dan diskusi teknis untuk mendetailkan renstra dengan para ahli dan para operator yang berwawasan kelas dunia. “Kita mendengar stigma bahwa Indonesia adalah negara kaya minyak dan gas. Tetapi faktanya tahun 2003, Indonesia telah menjadi negara net importir minyak,” kata dia. Selanjutnya, pada 1998 hingga kini produksi minyak Indonesia berada dalam tren yang terus menurun. Dwi menjelaskan, berbagai langkah dan upaya untuk menahan laju penurunan atau meningkatkan produksi minyak terus dilakukan. Namun harus disadari tanpa adanya perubahan mindset dan kemauan untuk keluar dari zona nyaman, upaya tersebut hanya menjadi business as usual. Dalam kesempatan itu, Dwi menyebut produksi minyak ditargetkan mencapai 1 juta barel perhari (bph). Sementara gas bumi sebanyak 12 miliar kaki kubik gas per hari atau total mencapai 3,2 juta barel setara minyak per hari pada 2030. “Apabila target produksi migas itu tercapai maka sektor hulu migas akan mencatat rekor produksi migas terbesar sepanjang sejarah Indonesia,” ujarnya. (fey/eny)    
Tags :
Kategori :

Terkait