Okupansi Hotel di Balikpapan Tumbuh 15 Persen

Rabu 02-12-2020,19:46 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com –Angka okupansi atau keterisian hotel-hotel di Balikpapan triwulan III-2020 makin membaik. Melansir data Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan. Bahwa okupansi hotel tumbuh 15 persen. Triwulan sebelumnya hanya berada di angka 5 persen.

Melalui angka tersebut menunjukkan okupansi hotel terus mengalami perbaikan. Hal itu sejalan dengan kebijakan pelonggaran yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. “Terutama mulai libur panjang kemarin, sudah bagus. Ada okupansi yang 70 hingga 80 persen. Seperti (Hotel) Maxone, Sevensix, begitu juga dengan Pacific,” sebut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan, Sahmal Ruhip, Selasa (1/12). Dia menyebut, hotel-hotel lainnya pun demikian. Hanya ada beberapa hotel yang masih merangkak. Hal itu karena lokasi hotel kurang strategis dan faktor lainnya. Keterisian hotel tersebut didominasi oleh tamu lokal. Apalagi pada November kemarin ada libur panjangnya. Sehingga memberikan dampak pada okupansi hotel. Selain tamu lokal, menurutnya, banyak kegiatan-kegiatan yang sifatnya proyek, hingga pertemuan pemerintahan mulai menggelar meeting di hotel seperti biasa. “Sekarang kan sudah dibolehkan. Asalkan mematuhi protokol kesehatan. Juga ada hotel yang menerima karantina mandiri. Sehingga okupansi meningkat,” tutur Sahmal Ruhip. Perputaran roda ekonomi ini, lanjut Sahmal, karena pemerintah sudah banyak memberi kelonggaran. Mengikuti perkembangan penambahan kasus COVID-19 yang melandai. “Kalau tamu luar mungkin jumlahnya sedikit, sekitar 10 persen dari okupansi yang ada. Karena memang lebih banyak kegiatan yang dilakukan di tingkat provinsi,” tandasnya. Disinggung mengenai perayaan pergantian tahun. Sahmal mengatakan pada tahun ini perayaan pergantian tahun akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. “Tahun ini mungkin berbeda karena keberadaan pandemi covid-," ujarnya. Dalam kesempatan ini, pihaknya juga mengimbau hotel agar tidak melakukan event di luar protokol kesehatan. Contohnya menggelar pesta meriah. Pasalnya, keberadaan virus masih terus menghantui masyarakat. Pun vaksin yang belum beredar. “(Jika berkegiatan) paling acara lokal mereka, live music untuk beberapa orang. Itupun harus jaga jarak. Saya rasa semua pihak sudah memahami bahwa corona ini sangat berbahaya,” tekannya. Ditambahkannya, pihak hotel bisa saja mengadakan event namun harus sesuai dengan protokol kesehatan. Saat ini aktivitas di kolam renang masih dilarang, juga diskotik yang masih ditutup. “Live music itu kan dilakukan satu ruangan, namun kapasitas 50 persen dari normal,” tambahnya. Selain itu, apabila menggelar acara dilakukan di luar ruangan atau outdoor. “Gelaran acara yang dilakukan outdoor dianggap memiliki risiko yang lebih minim, ketimbang indoor,” pungkasnya. (fey/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait