#CekPasar; Harga Sembako Naik Wajar Jelang Natal 2020

Senin 30-11-2020,20:31 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

“Untuk harga sembako dan kebutuhan pokok lainnya tidak ada yang mengalami kenaikan tinggi. Meski mendekati Natal dan Tahun Baru, semua masih stabil,” ucapnya.

Di Pasar Long Bagun, harga sembako juga cenderung stabil. Sejumlah pedagang yang kami temui mengaku belum ada kenaikan berarti.

“Harga sembako dan kebutuhan pokok termasuk beras juga masih stabil di Long Bagun,” ungkap Wito (45), pedagang beras.

Soal naik turunnya harga di Mahulu ini sebenarnya sedikit unik. Karena tidak selalu mengikuti momen-momen penting seperti hari raya saja. Tapi lebih pada musim cuaca. Saat kemarau, harga semua komoditi di Mahulu pasti naik.

Sebabnya moda transportasi untuk angkutan barang dan orang masih mengandalkan jalur sungai. Jadi ketika air kecil, kapal tidak bisa melintas. Saat-saat seperti itulah harga barang akan naik terjal.

“Kalau musim kemarau bisa naik harga. Sekarang air Sungai Mahakam masih agak dalam. Jadi transportasi speedboat, longboat, dan kapal motor masih lancar dari Kubar ke Long Bagun,” tutup Wito.

Beralih ke kabupaten tetangga, Kubar. Situasinya kurang lebih sama saja. Harga kebutuhan relatif stabil, (lagi) untuk ukuran Kubar. Para pedagang juga baru mulai menata kembali kondisi dagangannya usai dihantam pandemi. Baru dua bulan terakhir pasar tradisional di Kubar mulai ramai dikunjungi.

“Tidak bisa berbuat banyak. Sejak Maret lalu sampai Juni tadi sangat parah. Tidak ada pembeli. COVID-19 bikin takut orang keluar rumah,” ungkap Widodo (47), salah satu pedagang kelontong di Pasar Nala, Kecamatan Linggang Bigung, Kubar.

“Sulit kembalikan modal. Padahal kadang ambil setengah barang dari agen cash. Tapi setengahnya ngutang. Semoga pandemi segera hilang dari muka bumi. Syukur sekarang sudah mulai banyak pembeli,” tukas pria beranak tiga itu.

Pandemi COVID-19 memang menjadi penyebab rusaknya ketahanan pangan masyarakat. Itupun diakui oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Mahulu, Saripuddin.

“Bukan masalah tidak tersedia pangan. Tapi masyarakat wajib menguatkan protokol kesehatan (prokes). Sehingga untuk berbelanja dan berjualan ke pasar, sejak Maret lalu jadi hal menakutkan,” ucapnya.

DKPP Mahulu sejak beberapa bulan terakhir menyalurkan sejumlah bantuan kepada masyarakat tani pada 5 kecamatan se-Mahulu. Baik dari pusat maupun Pemkab Mahulu.

“Untuk bantuan COVID-19, disalurkan bibit Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) khusus Ujoh Bilang. Agar dipelihara dengan baik, bisa menambah hasil selama pandemi ini,” tandas Saripuddin.

***

Saat akhir pekan, ayam potong dagangan Mamang baru laku keras. (Rafi'i/ Nomor Satu Kaltim)

Di Pasar Gerbang Raja Mangkurawang, Kukar. Kondisinya tak jauh berbeda. Kenaikan harga beberapa komoditi hanya tipis-tipis saja. Masih dalam angka yang wajar. Berkisar Rp 3 sampai 5 ribu saja.

Momen jelang akhir tahun belum mempengaruhi harga di Kukar secara signifikan. Seperti yang diakui oleh Mamang, penjual ayam potong. Sejauh ini penjualan ayamnya masih terhitung stabil. Walau tidak sebanyak saat belum ada pandemi.

Tags :
Kategori :

Terkait