Terjadi Lagi, Belasan Kucing di Balikpapan Mati Mendadak
Senin 30-11-2020,09:00 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal
BALIKPAPAN, nomorsatukaltim.com - Chairunisa sedih. Enam ekor kucingnya ditemukan mati dalam keadaan tak wajar: mulutnya mengeluarkan busa.
Yang membuatnya kaget, tidak hanya kucingnya saja yang mati dalam keadaan seperti itu. Namun ada enam kucing lain milik warga RT 37 Kelurahan Damai, Balikpapan Kota, yang bernasib sama. Total, 12 kucing ditemukan mati dalam keadaan tak wajar.
"(Kucing saya) paling besar itu umurnya dua tahun. Kalau yang kecil, itu masih empat bulan. Ada murni ras sama udah mix domestik," ujarnya, Minggu (29/11/2020) di kediamannya.
Warga Jalan Siaga RT 37, Kelurahan Damai, Balikpapan Kota ini pun mencurigai oknum tetangganya. Lantaran, ia pernah mendapati oknum tetangganya itu akan membunuh kucing peliharaan Chairunisa. Kecurigaan ini bermula beberapa waktu lalu, saat dirinya terlibat keributan dengan oknum tetangganya itu. Saat itu, kucing-kucing yang ada di lingkungan RT 37 diduga menjadi penyebab hilangnya beberapa ekor anak ayam miliknya.
"Jadi si tetangga ini pernah kehilangan sembilan ekor anak ayamnya. Nah, mungkin dia enggak terima apa gimana, nuduhnya kucing yang ada di sini," jelasnya.
Namun tuduhan tersebut melayang ke kucing milik Chairunisa, lantaran salah satu kucingnya pernah tertangkap basah sedang menyerang ayam tetangga tersebut. Tetangga yang geram melihat ayamnya diserang, lantas membawa sebuah parang, busur, serta anak panahnya untuk membunuh kucing Chairunisa.
"Saya waktu itu jelas melindungi kucing saya. Saya bilang aja, kalau memang benar ayamnya dimakan sama kucing saya, saya siap ganti pakai ayam hidup kok," tambahnya.
Sementara, bagi Chairunisa, mustahil kucingnya menerkam ayam hidup utuh. Sebab ia merasa telah memberi makan semua peliharaannya, setidaknya tiga kali sehari. Bahkan menurut Chairunisa, hilangnya sejumlah anak ayam milik tetangga itu, tidak serta merta diterkam oleh kucingnya.
"Di depan sana banyak semak-semak. Biawak banyak, ular banyak, kenapa cuma kucing saya dan warga sekitar yang dituduh," ujarnya sambil menunjuk sebuah semak belukar depan rumahnya.
Ia pun telah melaporkan kematian kucingnya ke Polresta Balikpapan, atas dugaan tindak pidana penganiayaan satwa.
"Saya cuma mau pembunuhnya ditangkap. Masalah hukuman, pokoknya harus ada," tegasnya.
Sementara itu, menanggapi masalah kematian beberapa hewan kucing di permukiman warga yang dinilai tak wajar, diduga kucing-kucing yang mati tersebut telah diracun orang tak bertanggung jawab. komunitas bernama Balikpapan Cat Rescue (BCR) Foundation yang menaruh perhatian terhadap kucing yang menjadi korban racun tersebut menyebutkan, hal ini bukan kali pertama terjadi di Balikpapan.
Hanya saja pemilik kucing enggan untuk melapor, dan terkesan merelakan peliharaannya tewas di tangan oknum yang tak bertanggung jawab tersebut.
"Kalau laporan kucing diracun, kemarin ada beberapa kali, tapi pemilik tidak mau melapor. Tiga kasus dengan kematian di atas lima ekor semua," ujar humas BCR, Riana.
Lanjut Riana, pihaknya mengalami kesulitan jika pemilik hewan tersebut enggan melaporkan kejadian penganiayaan hewan. Sebab pemilik yang dianggap mengetahui dan merasa dirugikan atas peristiwa tersebut.
"Padahal kami mau bantu. Kecuali ada saksi atau bukti, kami bisa melaporkan sendiri," jelasnya.
Sehingga baginya dan BCR, hanya bisa memberikan sosialisasi kepada warga beserta Ketua RT yang terdapat kasus kematian pada hewan peliharaan dengan dugaan diracun.
"Kami ke RT. Kami bicarakan gimana baiknya, karena ada warganya yang jahat sama kucing ini," ujar Riana. (Bom/zul)
Tags :
Kategori :