Hobi Menjadi Hoki

Selasa 24-11-2020,13:17 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Memiliki penghasilan dari hobi tentu mengasyikkan. Seperti dilakukan Alvin. Hobinya menjadi bisnis baginya.

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Bisnis desain mulai digandrungi sejak 2014 lalu. Kemudian ketika 2017, bisnis ini meluas. Baik dari sektoralnya maupun jenisnya. Pelakunya pun beragam. Namun kebanyakan, yang berada di usia 20 tahun dengan pengalaman mumpuni menjadi sorotan. Bisnis ini memang sudah memiliki pasar sendiri. Begitupun di Kalimantan Timur, tepatnya di Samarinda. Beberapa jasa menawarkan tiap keunggulan. Tapi sayang, di Kota Tepian pasarnya belum terlalu ramai ketika 2017 lalu. Hingga akhir 2018 mulai bermunculan beberapa agensi. Yang merekrut pelaku seni desain gambar. Pengalaman ini yang diceritakan Alvin Afrizal Rachman kepada wartawan Disway Kaltim. Dikatakan Alvin, awal 2018 dirinya sudah menggeluti hobi desain grafis. Memulainya pun ototdidak. Ketika November 2018, Alvin Afrizal Rachman mulai membuka jasa desain banner, logo, menu, stiker dan lain sebagainya. Ketika itu yang mengorder hanya orang-orang terdekat di kampusnya. Mahasiswa Universitas Mulawarman jurusan Administrasi Bisnis ini melihat peluang dari hobinya tersebut. Januari 2019, Alvin mulai menekuni, dan melakukan pengembangan jasa di sektor desain beranda untuk sosial media. Mei 2018, Alvin mulai mencari partner untuk usahanya. Dirinya sempat berpartner dengan pelaku seni komunitas Kamar Kreatif Samarinda yang bergerak di jasa mural. "Namun, sekarang sudah enggak," ucapnya, Minggu (22/11). Dirinya pun memulai semuanya kembali. Sendirian. Melakukan beberapa desain hanya dengan laptopnya miliknya sendiri. Setelah memiliki pengalaman dengan bergabung di salah satu agensi. Kemudian berpartner dengan salah satu komunitas jasa desain terkenal Samarinda, Alvin mulai mencari market yang pas untuk usahanya. "Oktober 2019, mulai melirik ke market luar pulau (Kalimantan) karena dirasa banyak yang melek teknologi dan internet," sambungnya. Alasan Alvin memilih market di luar Kota Samarinda lantaran merasa banyak pesaing di ibu kota Provinsi Kalimantan Timur ini. Bukan untuk menghindari persaingan. Alvin menerangkan, dirinya lebih senang mengejar influence terkenal di pulau Jawa. Dan itulah targetnya.   Namun Alvin menuturkan, konsentrasi yang ia lakukan lebih kepada sosial media (Sosmed). Desember 2019, merupakan pertama kali dirinya mendapatkan klien social media management. Dan mulai merekrut tenaga tambahan. Alvin sengaja mencari partner untuk bisa membagi tugas. Dia mengajak satu orang tersebut untuk mengelola kontak bisnis aplikasi pesan instan usahanya. Yang bernama Grafik.id. "Disamping itu tetap menerima orderan desain yang lainnya," sambatnya. Usaha Alvin tidak sia-sia. Ia mendapatkan partner kerja sama di Bandung, Jawa Barat. Yang juga mengembangkan usaha jasanya di sektor desain fotografi. Tepatnya di September 2020. Partner tersebut digaetnya untuk berkecimpung di foto model dan produk.  "Dapatlah foto produk katalog," katanya. Walaupun awalnya lirikan customer Samarinda bukan kepada usahanya. Namun, berkat dirinya yang jeli melihat pasar dan memulai di luar, masyarakat lokal Samarinda mulai menggunakan jasanya. Bidang kosmetik dan kuliner yang banyak memakai jasanya. Varian jasa yang Alvin tawarkan beragam. Mulai harga paketan Rp 500 ribu hingga Rp 2,5 juta. "Yang paling mahal sosmed management itu," jelasnya. Pria yang berdomisili di Jalan Pangeran Suryanata, Gang Julak Gafur ini mengatakan, jenis jasa yang ia tawarkan ini bukan bisnis musiman. Walaupun awalnya memang cukup susah untuk digeluti. Lantaran peminatnya yang kurang. Tetapi, kata Alvin, kepercayaan customer memang harus bisa dijaga. Taktik awal memang menjadi penentu. Begitu pula konsentrasi yang harus tetap fokus. "Karena enggak jarang banyak klien yang awalnya senang dengan orang lain (pelaku jasa desain lainnya), kemudian pas merasa enggak srek karena performance dari manajemen sosmednya turun, bisa beralih ke yang lain. Jadi itu yang kita jaga, performa," tegas Alvin. Alvin melanjutkan, saat ini dirinya sudah meraup keuntungan hingga Rp 15 juta dalam sebulan. Dengan modal awal: nol rupiah. Diakui Alvin, berawal dari hobi hingga berpenghasilan dari hal tersebut merupakan kegemarannya. "Kan jarang, ada orang yang bekerja dan berpenghasilan dari hobi, aku sih hoki banget ngerasanya. Dan sampai sekarang orderan desain yang menjadi langkah awal, tetap berjalan," tandasnya. (nad/eny)
Tags :
Kategori :

Terkait