Tergiur Perhiasan Imitasi, Wanita Penghibur Dianiaya Pelanggannya
Senin 23-11-2020,21:00 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal
Samarinda, NomorSatuKaltim.com - Sehabis bekerja bukannya langsung pulang temui anak istri, W (38) malah pergi bermain judi. Sudah kalah judi, sisa uang yang ada bukannya disimpan, justru digunakannya untuk melampiaskan nafsu seksualnya.
W dengan sengaja singgah ke kedai yang biasa disebut kopi pangku, di kawasan Jalan Poros Samarinda - Tenggarong, Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu, Minggu (22/11/2020) pukul 04.00 Wita.
Tujuannya ke sana guna mendapatkan wanita pekerja seks komersial (PSK) untuk memuaskan nafsunya. W pun berkenalan dengan salah satu PSK yang ada di sana. Tawar menawar pun dilakukan. Setelah harga disepakati, W langsung masuk ke kamar untuk melangsungkan eksekusi.
Di dalam kamar, W sudah ditemani oleh seorang wanita penghibur --sebut saja Bulan. Untuk sekali tembakan, W hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 200 ribu saja.
"Setelah berkenalan, kemudian terjadi transaksi untuk ngamar. Tapi saat di kamar, dia (W) tidak langsung bersetubuh tapi minta untuk (maaf) dioral dulu," kata Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu, Ipda M Ridwan saat ditemui di Mapolsek Samarinda Ulu, Senin (23/11/2020).
Namun, hanya kurang dari lima menit, W sudah sampai pada puncaknya. Setelah memuaskan hasrat W, Bulan pun menuju toilet untuk membersihkan dirinya. Namun, siapa sangka selama mendapatkan pelayanan seks, W rupanya memiliki pemikiran lain.
Sedari tadi, matanya ternyata hanya memperhatikan perhiasan yang dikenakan Bulan. Niatan untuk memiliki perhiasan si kupu-kupu malam terbersit di pikirkannya. Terlebih pria hidung belang itu tengah terlilit utang karena kalah berjudi.
Untuk melancarkan aksinya, W berniat untuk membuat Bulan pingsan terlebih dahulu. Berbekal palu yang berada di dalam kamar, W memukul tekuk leher Bulan yang sedang mandi.
"Saat dipukul korban langsung berteriak. Karena panik, tersangka kembali memukul kepala serta tubuh korban berkali-kali menggunakan palu, sampai korban tergeletak dan bercucuran darah. Setelah itu mencoba kabur," beber Ridwan.
Rupanya jeritan Bulan didengar oleh warga sekitar. W yang hendak kabur dengan kendaraannya dicegat warga. Bahkan sempat menjadi bulan-bulanan.
Bulan yang tak berdaya dengan bersimbah darah itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aji Muhammad Parikesit (AM Parikesit) guna mendapatkan perawatan intensif.
"Sebelum mampir ke warung kopi pangku, dia habis bermain judi di daerah kitadin. Dia kalah main judi itu Rp 800 ribu," sambung Ridwan.
Sementara itu, dokter yang menangani Bulan mengatakan, korban memiliki 11 luka di kepala dan tubuhnya. Namun, diketahui luka cukup parah berada di bagian kepala. Tiga jari tangan kanan korban juga diketahui mengalami patah tulang terkena pukulan yang dilakukan oleh pelaku, yaitu jari telunjuk, tengah, dan manis. Sampai saat ini, korban masih dirawat di RSUD Parikesit Tenggarong.
Usut punya usut, perhiasan yang hendak dirampas W bukanlah emas asli. Rupanya benda berkilau yang dikenakan Bulan hanyalah emas imitasi atau palsu. Ditemui di ruang terpisah, W mengaku jika sedang terlilit utang. Emas yang hendak dirampasnya itu rencananya untuk menebus kekalahannya di meja perjudian.
"Untuk bayar utang sama teman kerja. Lupa berapa jumlahnya, karena nyicil ke beberapa orang," singkatnya.
Atas perbuatannya, kini W harus mendekam ke dalam sel tahanan Polsek Samarinda Kota, dengan dikenai pasal 365 KUHP ayat 1 dan 4 tentang pencurian disertai dengan kekerasan dengan hukuman maksimal 12 tahun penjara. (aaa/zul)
Tags :
Kategori :