Tanamkan Daya Juang Berwirausaha pada Perempuan

Jumat 20-11-2020,18:36 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

PPU, nomorsatukaltim.com - Siti Rukiyah berangkat dari rumah untuk menanam mangrove. Di wilayah pesisir Kelurahan Kampung Baru, Penajam Paser Utara (PPU). Hal itu menjadi rutinitasnya setiap hari selama hampir delapan tahun. Dia memang seorang pejuang perempuan pesisir di kabupaten termuda kedua di Kalimantan Timur (Kaltim) tersebut.

Kiprahnya yang sangat luar biasa itu dikisahkan lagi dalam webinar bertajuk Enlightening Moment Webinar Womanpreneur besutan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) bersama Smart FM Balikpapan, Rabu (30/9). Yang mengusung tema Peran Serta Wirausahawan Perempuan Untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat.

Webinar berdurasi dua jam yang dipandu Edy Ardian itu diikuti dengan antusias oleh puluhan para pelaku UMKM wanita baik di Balikpapan dan PPU Utara. Juga puluhan wartawan Kaltim. Semua keunggulan dan masalah dikupas tuntas.

Kepedulian terhadap lingkungan hidup di wilayah yang ditunjuk sebagai Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia masa depan itu tak diabaikan PHKT. Yang wilayah kerja utamanya memang di daerah berjuluk Benuo Taka itu.

Ruki menjadi salah satu penerima program Corporate Social Responsibility (CSR) anak perusahaan Pertamina Hulu Indonesia ini.

“Tahun 2012 saya dibawa oleh PHKT ke Jogjakarta dan Bogor. Untuk mengikuti pengolahan hasil mangrove. Saya dapat ilmunya dari situ,” kata perempuan yang karib disapa Ruki itu.

Sepulang dari sana, Ruki bersama Kelompok Usaha Wanita Bina Bersama membangun sebuah industri panganan khas. Yang berbahan dasar tumbuhan mangrove.

Produknya beragam. Ada sirup dan kue basah juga kering. Buah mangrove itu disulap menjadi tepung. Yang merupakan bahan dasar olehan beragam kue.

Berkat dukungan PHKT pula usahanya itu bisa berkembang. Produk cimi-cimi, amplang dan dodolnya sudah dipasarkan hingga ke luar daerah.

Begitu juga yang diterima Salbiyah, Ketua Koperasi Loa Putri Petung. Dia menjalankan usaha pusat oleh-oleh khas PPU.

Dua perempuan ini memang dihadirkan khusus dalam webinar kali ini. Kisah keduanya diyakini mampu menginspirasi banyak manusia lain. Itu tujuannya.

Bukan tanpa alasan tema perempuan itu diangkat. Bukan juga hanya karena emansipasi wanita. Tapi karena pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari kalangan perempuan di Indonesia terus bertambah.

Riset Sasakawa Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) menyebutkan, persentase wirausaha yang dipegang perempuan di Indonesia mencapai 80 persen. Bila disandingkan dengan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah usaha mikro yang dikelola oleh perempuan tahun lalu mencapai 14 juta unit. Tahun ini, data International Finance Corporation (IFC) menyebut jumlahnya 30,6 juta unit.

PELUANG BESAR

Ketua IPMI Cabang Balikpapan, Emi Hasyimiah Alaydrus menuturkan, peluang itu sangat baik. Utamanya untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi skala nasional. Pengaruhnya, semakin banyak pengusaha, maka akan mempercepat peningkatan status Indonesia sebagai negara maju.

Kekuatan perempuan tak bisa dipandang sebelah mata. Perempuan, menurut dia, merupakan sosok yang tangguh. Biasanya terbukti saat menghadapi tantangan di tengah krisis.

Meski begitu, pengusaha perempuan harus tetap bekerja sama. “Selain itu, penting pula para pelaku usaha wanita ini untuk terkumpul dalam satu wadah dalam pergerakan,” urai dia.

Hal itu berkaitan dengan membuka jejaring baik secara nasional maupun internasional. Juga sebagai peningkatan pola kerja sama. Yang sebelumnya offline menjadi online.

Tags :
Kategori :

Terkait