Sudah 18 Tahun Mangkrak, Warga Tering Harap Campur Tangan KPK di Pembangunan Jembatan Mahakam

Jumat 20-11-2020,08:00 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

KUBAR, nomorsatukaltim.com – Apa kabar proyek pembangunan Jembatan Mahakam Tering di Kampung Jelmuq, Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat (Kubar) yang kini mangkrak? Dibangun pada 2002 silam, di masa Gubernur Kaltim Suwarna AF. Proyek Jembatan Mahakam Tering kini tinggal kenangan.

“Peletakan batu pertama pada 18 tahun silam, oleh Gubernur Kaltim Suwarna Abdul Fatah. Sekarang kondisi jembatan itu mangkrak,” jelas Anggota DPRD Kubar, HM Zainuddin Thaib, dikonfirmasi Disway-Nomor Satu Kaltim di Sendawar. Zainuddin sangat menyayangkan, Pemprov dan DPRD Kaltim tak kunjung bergeming atas mangkraknya proyek semi raksasa itu selama  18 tahun. “Kalau dibilang indikasi membiarkan, bisa juga. Padahal proyek Jembatan Mahakam Tering sudah menelan anggaran negara sekira Rp 55,189 miliar,” tegasnya. Ia mengatakan, jika jembatan Tering bisa diselesaikan, maka pengaruh multi efek ekonomi bagi kawasan Tering dan Long Iram, serta kawasan sisi seberang kanan mudik Sungai Mahakam.  Memang, sejak lama telah dipikirkan para pemimpin terdahulu Provinsi Kalimantan Timur. Bahwa di Kubar akan dibangun dua proyek jembatan menyeberangi Sungai Mahakam. Yaitu Jembatan Aji Tulur Jejangkat (ATJ) di Kecamatan Melak dan Jembatan Tering di Kecamatan Tering. “Jembatan Tering didambakan masyarakat. Karena akan membuka keterisolasian daerah di pedalaman sekaligus sebagai akses ekonomi warga,” ungkapnya. Kini, di era Gubernur Kaltim H Isran Noor, warga Tering berharap pembangunan jembatan itu agar diteruskan penyelesaiannya. Bahkan sejak beberapa tahun lalu, proyek yang semula dibangun oleh Pemkab Kubar itu, telah diambil alih oleh Pemprov Kaltim. “Sebenarnya yang diharapkan agar wakil rakyat Kubar yang berada di DPRD Kaltim. Harus bisa memperjuangkan Jembatan Tering. Karena memang sudah diambil alih provinsi pembangunannya,” beber Zainuddin. Harusnya, kata Zainuddin, wakil masyarakat Kubar di DPRD Kaltim saat ini yang berjumlah 3 orang dapat memperjuangkan itu. Kalau tidak diteruskan, maka akan mubazir. Uang negara menjadi “karat besi tua” di jembatan mangkrak itu. “Saya mewakili masyarakat Tering dan Long Iram khususnya, serta Kubar pada umumnya. Meminta agar anggota DPRD Kaltim asal Kubar dapat segera bersuara memperjuangkan penyelesaian pembangunan jembatan Tering,” tandas Zainuddin, yang merupakan Anggota Komisi III DPRD Kubar. Masyarakat kawasan Tering juga angkat bicara. Jika memang proyek itu dibatalkan, agar DPRD Kaltim menyikapinya. Yaitu harus segera diumumkan secara resmi kepada masyarakat. “Kalau proyek Jembatan Mahakam Tering dibatalkan oleh pemerintah, harus diumumkan terbuka. Bahkan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) harus menyikapi. Agar dapat dipertanggungjawabkan uang negara yang di-‘makan’ proyek itu,”  terang Aspian (45), warga Kampung Tering Seberang. Bahkan, ada baiknya KPK segera menelusuri pembangunan Jembatan Tering yang mangkrak belasan tahun itu. “Kami (masyarakat)  khawatir  dan menduga proyek itu adalah ‘proyek siluman’ tersembunyi dan luput dari ‘teropong’ KPK,” ujar salah satu warga Kampung Tering Lama, Mikael (39). Sejumlah warga Tering sangat berharap, KPK segera turun ke Tering. Memeriksa langsung proyek Jembatan Mahakam Tering. Karena uang negara yang jumlahnya sangat fantastis ditilap proyek mangkrak tersebut. “Tidak selesai dikerjakan oleh kontraktor. Ada apa ? Sampai sekarang didiamkan saja. Kami mau diumumkan secara resmi, siapa saja kontraktor yang terlibat dalam pembangunan proyek jembatan Tering,” urai Asnawie (50), diamini puluhan warga Tering Seberang.(imy/zul)
Tags :
Kategori :

Terkait