Samarinda, nomorsatukaltim.com – KONI Kaltim dan BPJS-Ketenagakerjaan telah benar-benar done deal. Seluruh atlet dan pelatih dari tim PON Kaltim telah diasuransikan. Program ini mulai berjalan sejak serah terima secara simbolis kedua pihak di Hotel Haris Samarinda, Selasa 17 November 2020. Bersamaan dengan agenda penataran pelatih untuk PON XX Papua 2021.
Program ini sebenarnya kelajuan. Karena idealnya asuransi atlet dan pelatih baru dilakukan menjelang kejuaraan berlangsung. Dalam hal ini, tak jauh dari Oktober 2021 nanti. Tapi KONI Kaltim sengaja mempercepat.
KONI berpikir bahwa keselamatan jiwa atlet dan pelatih tidak hanya diperlukan saat kejuaraan saja. Tapi sedari masa persiapan pun sangat dibutuhkan. Karena dengan kepastian ini, para atlet bisa berlatih dengan lepas. Tanpa kekhawatiran terjadi kecelakaan dan cedera. Yang berobatnya harus menguras kocek pribadi lagi.
Karena program asuransi ini sendiri akan mengcover segala bentuk kecelakaan kerja saat latihan. Atau dalam lingkup masa persiapan. Juga kematian yang disebabkan oleh proses latihan.
Ketua Umum KONI Kaltim Zuhdi Yahya bilang, program asuransi ini adalah bentuk keseriusan mereka terhadap gelaran PON. Jadi bukan hanya menyiapkan sisi teknis berupa peningkatan fasilitas latihan dan pengembangan skill saja. Hal-hal di luar teknis seperti jaminan keselamatan kerja pun digarap lebih cepat. Bahkan, besaran klaim yang didapat jika naudzubillah ada atlet yang mengalami kecelakaan saat latihan. Lebih besar ketimbang asuransi umumnya.
“Preminya juga kita gandakan. Untuk atlet dan pelatih. Biasa umumnya Rp 16 ribu sekian. Kita lipat gandakan. Supaya ketika ada klaim nanti lebih besar lagi pendapatannya,” kata Zuhdi.
Di luar itu, Zuhdi ingin para atlet bisa melampiaskan seluruh kemampuan mereka di ajang 4 tahunan itu. Karena PON adalah multi ajang tertinggi di level nasional. Selain itu, meraih medali emas di PON berarti membuka peluang menjajaki karier internasional. Untuk Sea Games, Asian Games, atau bahkan Olimpiade.
Selain itu tentunya tak sembarang orang bisa berlaga di PON. Dan yang pernah ikut pun, belum tentu bisa kembali berpartisipasi di PON selanjutnya karena beberapa alasan.
“Jangan sia-siakan kesempatan pada kejuaraan itu. PON Papua sebentar lagi digelar. Tepatnya mulai tanggal 02 – 15 Oktober 2021. Sejengkal langkah lagi persiapan atlet dan pelatih akan diuji, peringkat empat besar harus mampu dipertahankan,” pintanya.
Diketahui, kegiatan penataran pelatih itu sendiri dilaksanakn selama tiga hari. Dimulai tanggal 17 – 19 November 2020. Diikuti oleh seluruh pelatih yang telah dipilih untuk mendampingi atlet kontingen Kaltim. Tujuannya supaya para pelatih pendamping itu telah bersertifikat nasional ketika pekan Olahraga Nasional (PON) itu bergulir. (frd/ava)