Samarinda, nomorsatukaltim.com – Borneo FC memang sedang meliburkan tim. Usai Liga 1 tak kunjung ada kejelasan Oktober lalu. Tapi bukan berarti punggawa Pesut Etam bisa berleha-leha selama di kediamannya masing-masing.
Tim pelatih memang tidak memberi program latihan mandiri. Karena memang tidak efektif berlatih secara individu. Tapi soal kebugaran fisik. Beda lagi ceritanya.
Pemain diwajibkan menjaga kondisi tubuhnya. Bukan apa-apa, saat pertama dikumpulkan kembali pada Agustus lalu. Kebugaran pemain anjlok sekali. Muka pucat karena kelelahan mewarnai hari-hari pertama berlatih.
Butuh waktu 3 minggu untuk tim pelatih mengembalikan kondisi fisik pemain agar kembali optimal.
“Jadi, saya harap pemain kami tetap bisa kontrol pola makan ya. Menambah berat badan itu mudah sekali, tapi kalau menjaga tetap ideal itu agak susah. Perlu latihan rutin,” tuturnya. Selasa (10/11/2020).
Alasan pemain tetap dibebankan menjaga kondisi fisik adalah agar saat dikumpulkan nanti. Pemulihannya tidak memakan waktu lama. Sehingga pelatih bisa langsung memberi asupan latihan teknik secepat mungkin.
Jika Liga 1 direncanakan bergulir pada Februari 2021. Borneo FC bisa jadi mulai mengumpulkan pemain awal atau pertengahan Januari. Waktu sebulan masa persiapan akan digunakan untuk melanjutkan pola permainan ala Mario Gomez. Yang terakhir masih berkutat di transisi menyerang dan bertahan. Belum mengasah taktikal secara utuh.
“Saya selalu mengingatkan kepada anak-anak. Melalui grup WhatsApp itu ya. Agar minimal satu jam lah sehari mereka ada latihan fisik. Hal itu sangat perlu supaya kondisi tubuhnya tetap prima gitu ya,” tambah Amirudin.
Sementara itu, Amir yang sudah mengantongi lisensi B PSSI selama masa liburnya banyak menghabiskan waktu melatih klub sepak bola junior di kampungnya, Makassar. Kebetulan lokasi klub itu berlatih tak jauh dari rumahnya. Dan kebetulan lagi, anak laki-lakinya bergabung di klub tersebut.
“Ya bantu-bantu saja supaya bermanfaat ilmunya kan,” lugas Amirudin mengakhiri. (frd/ava)