Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Membawa kembali prestasi emas tenis menjadi misi utama Dwiky Octavinaz sebagai Ketua Pengkot Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) Balikpapan periode 2020-2025. Keyakinan itu bisa dibuktikan dengan perpaduan senior dan kaum muda di kepengurusannya.
"Setelah pelantikan ini kita mungkin ada raker pengurus. Sehingga ada ide-ide cemerlang yang bisa kita eksekusi bersama demi memajukan tenis Balikpapan," ujar Octavinaz usai dilantik pengurus Pelti Balikpapan di Swiss-belhotel Balikpapan, Sabtu (7/11/2020).
Program anyar yang bakal dijalankan yakni kembali menggelar turnamen tenis se-Balikpapan. Sehingga gairah dan minat cabor tenis kembali tinggi lagi. Karena pandemi membuat aktivitas tenis di Balikpapan sempat lesu pula.
“Kemungkinan kita akan gelar turnamen tenis di peringatan HUT Kota dan Peringatan 17 Agustus,” tambah Octa.
Pra Porprov 2021 dan Porprov 2022 mendatang tentu menjadi perhatian utama Octa. Apalagi kontingen Balikpapan punya target juara umum di multi event tersebut. Salah satu PR besar Pengkot Pelti Balikpapan yakni kembali meningkatkan prestasi kategori putri. Sejauh ini kategori putri masih tertinggal jauh dari daerah lain.
“Itu juga akan jadi prioritas kita. Kita akan memaksimalkan semua potensi yang ada,” jelasnya.
Sementara itu Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi berharap kepengurusan baru ini bisa menjadikan Balikpapan sebagai barometer cabor tenis. Keberadaan Balikpapan Tennis Stadium harusnya bisa memicu. Venue berstandar internasional itu cukup representatif. Terakhir event kejuaraan tenis internasional ITF "Women's Circuit" di Balikpapan 2013 lalu sukses digelar.
“Selamat kepada pengurus yang baru dilantik. Semoga bisa mengangkat prestasi tenis Balikpapan,” kata Rizal.
Senada dengan Rizal, Wakil Ketua I Bidang Organisasi Pengprov Pelti Kaltim Yusriansyah berharap Balikpapan bisa menyumbangkan atlet untuk Kaltim. Terlebih Pelti Kaltim bakal memaksimalkan potensi atlet daerah. Tentu kans atlet daerah untuk berkembang bakal semakin besar.
“Kita akan buka peluang sebesar-besarnya bagi atlet asli daerah. Karena memang kami tak ingin lagi menggunakan atlet luar daerah,” kata Yusriansyah. (fdl/ava)